Taktik Unik Pasukan Hamas Pakai Paramotor Menyerang Target di Israel, Musuh Gelagapan

RADARCIREBON.COM - Pasukan Hamas Palestina menggunakan taktik unik menggunakan paramotor untuk melakukan penyerangan ke wilayah Israel.

Dari beberapa video yang beredar di media sosial, nampak setiap paramotor membawa 2 orang pasukan Hamas.

Satu orang pasukan yang duduk di bagian depan bertindak sebagai pembawa senjata, sedangkan pengemudi duduk di belakang.

Penerbangan menggunakan paramotor tersebut sejauh ini diklaim efektif untuk menyusup ke target yang berada di wilayah Israel.

BACA JUGA:Perang Israel Palestina adalah Konflik Teritori, Agama hanya Jadi 'Bumbu' Saja

Bahkan dari POV pasukan Hamas, nampak mereka berhasil masuk ke wilayah Israel dan membuat lawan langsung panik ketika terjadi serangan cepat.

Random World War menyoroti taktik unik ini. Meski terkesan rentan, tetapi akan sangat efektif menembus pertahanan musuh saat mereka dalam kondisi tidak siap.

"Taktik penyerangan unik milisi Palestina yang memanfaatkan paramotor dan ditumpangi oleh 2 orang milisi yang bersenjatakan lengkap," tulis keterangan Random World War.

Konsep seperti ini, biasanya dilakukan untuk penyerbuan secara cepat via udara ke target strategis Israel. Pasukan Hamas bisa masuk dengan elemen kejutan, lalu mengeliminasi targetnya.

BACA JUGA:Jadwal Piala Dunia U-17 di Stadion Si Jalak Harupat, Ada Argentina - Jerman, Ada Feeder dari Bandara Kertajati

Terkait metode serangan udara seperti ini, apakah efektif digunakan? Random World War menulis, bisa saja.

Tetapi dengan catatan serangan dilakukan dengan elemen kejutan dan cepat. Sebab, bila tidak justru pasukan paramotor Hamas ini bisa menjadi sasaran empuk tembakan dari darat.

"Bisa saja, asalkan dipakai terhadap musuh yang kurang persiapan, sedang kalang kabut, dengan situasi chaos. Kalau tidak, taktik ini bisa menjadi target empuk dari senapan mesin anti-pesawat macam Browning AN/M2 atau bahkan Minigun," tulisnya.

Paramotor seperti ini bisa terbang sangat rendah, operator iron dome pun sulit untuk ambil risiko rudalnya malah melukai rakyat sendiri.

Sumber: