Pilih Motor Listrik atau Bensin? Ini Ada Pengalaman yang Patut Disimak

Pilih Motor Listrik atau Bensin? Ini Ada Pengalaman yang Patut Disimak

Motor listrik atau bensin pilih mana, simak pengalaman berikut ini. -istimewa-radarcirebon.com

BACA JUGA:Maskapai yang Pindahkan Rute Penerbangannya ke Bandara Kertajati, Pemerintah Pastikan Bakal Dapat Insentif

Tinggi badannya 170cm. Bobot motor sendiri hanya sekitar 60 kg dengan baterai di dalamnya. Enteng nan ringkih feel-nya.

Dilengkapi juga dengan SIM card di dalam motor ini. Berikut juga tracking GPS-nya yang semua infonya bisa dilihat di aplikasi SWAP.

Lanjut untuk performa, di awal gas, kaget. Kaget karena nyentak sekali, seperti mau loncat. Dan ketika pencet tuas rem, seketika tenaga hilang, dicut off tenaganya jika switch rem ditekan.

Sistem seperti ini bisa ditemui di motor listrik di range 10-20 juta rupiah. Terutama yang masih pakai motor Hub (motor listrik ada di dalam velg belakang).

BACA JUGA:Peralihan Operasional Penerbangan, Pemprov Jabar Bantu Promosikan Wisata di Sekitar Bandara Kertajati

Fungsinya mencegah panas berlebih di motor listrik jika ada hambatan gas sambil direm. Ini menjadi PR tersendiri jika sedang macet di tanjakan, stop and go di kemacetan, atau sedang putar balik. 

Rem tidak bisa berbarengan dengan gas, harus gantian. Kalau mau gas, rem harus dilepas full. Sebenarnya agak susah dideskripsikan, namun kesulitan itu bisa diatasi kalau sudah terbiasa.

Terlebih memang basicnya mempunyai motor sport kopling, terbiasa gas pakai perasaan. Jadi agak cepat penyesuaiannya.

Setelah masa training itu terlewati, ya nyaman-nyaman saja sebenarnya. Dan kebetulan dia suka ketenangan, tidak suka yang berisik.

BACA JUGA:Gus Shofy Siap Perjuangkan MDTA Agar Dapat Perhatian dari Pemerintah

Seperti di dalam mobil yang kedap. Motor listrik memang tidak ada suara mesinnya. Tapi kalau sudah di jalan raya, sudah pasrah dengan bising kendaraan lain.

Untuk top speed saat standar tengah, diperoleh 66 km/jam. Actual di jalan paling mentok sendirian paling sampai 60 km/jam saja di jalan lurus.

Ditambah beban atau jalan menanjak, bisa lebih turun lagi speednya dan sekaligus memakan baterai lebih cepat.

Untuk jarak tempuh, tanpa beban bisa sampai 60 km dari baterai 100% sampai 0%. Batere itu kalau bisa jangan sampai habis dipakai 0%. Disisakan sekitar 20% untuk kembali ditukar dengan baterai yang penuh. Penjelasan detailnya, silakan bisa disearch sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: