Banjir, Harga Melambung Tinggi

Banjir, Harga Melambung Tinggi

TENGAH TANI- Sejumlah harga komoditi pokok diprediksi kembali meningkat lantaran banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa. Salah satunya harga daging sapi yang akan kembali naik, pasalnya stok sapi potong saat ini sangat terbatas. Beberapa jagal di Desa Batembat, Kecamatan Tengah Tani mengungkapkan, stok menurun sampai 30 persen. \"Sekarang mencari sapi saja susah, apalagi cara menjualnya,\" ujar salah seorang jagal sapi, Yudi Mantri, Minggu (2/2). Dia menduga, keterbatasan stok disebabkan pasokan yang belakangan ini terhambat banjir di beberapa daerah di Pulau Jawa. Dirinya memprediksi, keterbatasan stok akan mempengaruhi harga jual. Sebab, saat ini harga karkas daging sapi rata-rata sudah naik Rp2 ribu/kg. Tidak hanya itu, pasokan sapi yang semakin berkurang membuat terjadi rebutan order di kalangan jagal. “Harga daging sapi akan kembali tidak terkendali. Mungkin karena pengiriman daging sapi dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tersendat banjir,” katanya. Diungkapkannya, harga daging sapi saat ini mencapai Rp100 ribu/kg untuk khas dalam kualitas satu, padahal harga sebelumnya Rp95 ribu. Untuk mengatasi kelangkaan sapi, para peternak berusaha mencari sapi dari daerah lain seperti, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur dan Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. \"Sekarang nyari sapi di Pati sudah tidak bisa diandalkan, makanya kami nyari ke daerah lain,\" tuturnya. Dari kenaikan harga daging di tingkat Rumah Potong Hewan (RPH) dan jagal, para pedagang mengaku sulit menjual daging. Bila harga harga daging sapi di kisaran Rp 90 ribu-Rp 95 ribu/kg pedagang masih bisa menjual daging hingga 70 kg/hari. Tetapi dengan kondisi harga daging sapi yang tinggi, pedagang hanya bisa menjual 40 kg/hari. \"Karena harga naik terus, hasil penjualan juga turun yang awal bisa 70 kg per hari, kini 40 kg per hari. Itu pun yang beli kebanyakan pedagang bakso dan makanan. Saya rasa dengan semakin naiknya harga daging, pemerintah harus berupaya membuka kran impor sapi sebanyak mungkin,\" ungkap Hj Linda, pedagang daging sapi di Pasar Sumber. Tak hanya harga daging sapi dan sembako yang merangkak naik, banjir di beberapa daerah menyebabkan layanan paket tersendat melakukan distribusi barang. Salah seorang pegawai JNE yang enggan diungkapkan identitasnya mengungkapkan, pengiriman paket dari Jakarta ke Cirebon mengalami keterlambatan satu hari. “Di kita paket yang sehari harusnya sudah sampai, sekarang jadi dua hari. Yang biasanya tiga hari, sekarang bisa empat sampai lima hari,” tuturnya. Keterlambatan ini, diakuinya, membuat beberapa konsumen komplain. Namun, penyedia layanan tak bisa berbuat banyak lantaran armada ekspedisi tersendat banjir dan kemacetan di beberapa titik di jalur pantura. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: