Bukan Jalan Tol, Nanti ke Kuningan Lebih Cepat, Tak Perlu via Gronggong, Tapi Ada Syaratnya

RADARCIREBON.COM – Bukan jalan tol, nanti dari Perumnas Cirebon jika ingin ke Kuningan tidak harus melalui Gronggong. Dari Perumnas lebih cepat kalau melewati Kopi Luhur.

Tapi itu nanti. Masih ada sayaratnya. Yakni, jika rencana pembangunan Jalan Baru Cirebon - Kuningan terlaksana. 

Itu pun kalau Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon mau terlibat dalam rencana tersebut dan ikut nimbrung membangun jalan baru.

Rencana pembangunan Jalan Baru Cirebon - Kuningan itu sudah disepakati oleh Bupati Kuningan dan Bupati Cirebon. Bahkan rencana tersebut sedang dikaji secara teknis oleh kedua Pemkab tersebut.

BACA JUGA:Bangsawan Cirebon Dapat Gelar Ph.D dari Abide University and Institute Amerika

Selama ini, belum ada tanda-tanda Pemkot Cirebon belum terlibat dalam rencana itu. Belum tahu penyebabnya. Apakah merasa tidak terkait dengan rencana jalan baru tersebut, atau memang enggan?

Mumpung masih dalam tahap perencanaan, sebaiknya memang Pemkot Cirebon segera melibatkan diri.

Siapa tahu, jalan baru tersebut bisa diarahkan ke jalur Kopi Luhur, sehingga bisa membuka isolasi kawasan tersebut. Kawasan tertinggal yang ada dalam wilayah Kota Cirebon. 

Sekarang memang sudah bisa dari Kebon Pelok menuju ke Kopi Luhur. Tapi jalannya masih kecil dan sempit. Maaf, juga banyak yang rusak.

BACA JUGA:Bojan Hodak Pelatih Terbaik Liga 1 Pekan ke-15, Tak Disangka Justru Bobotoh Masih Meragukan

Begitu juga dari Kopi Luhur ke jalan raya Kuningan Cirebon, juga sudah ada. Tapi ampun. Selain sempit dan kecil, juga hancur, tak terawat serta berlubang.

Padahal jalur terdekat masyarakat Harjamukti, khususnya Perumnas jika akan ke Kuningan. Tidak perlu memutar lewat Kanggraksan.

Sepeti diberitakan radarcirebon.com, Kota Cirebon seharusnya bisa nimbrung di rencana Jalan Baru Cirebon - Kuningan yang digagas oleh Bupati Kuningan dan Bupati Cirebon.

Padahal, walau namanya kota, namun wilayah ini masih banyak daerah yang sangat tertinggal. Bukan hanya itu, ada wilayah tak layak disebut kota. Karena ada beberapa wilayah yang “terisolasi”.

Sumber: