Mengenal Terapi Dry Needling

Mengenal Terapi Dry Needling

dr Richi Hendrik Wattimena SpKFR-ist-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Saat berolahraga atau beraktifitas seringkali kita mengalami rasa nyeri pada bagian yang dilatih atau dibebani. Rasa nyeri tersebut timbul akibat kurang pemanasan atau beban yang berlebihan. Otot dapat menjadi tegang atau robek. Pada saat inilah terapi Dry Needling dapat menjadi pilihan untuk meringankan nyeri dan menambah lingkup gerak sendi.

*Apakah Terapi Dry Needling itu?
Dry Needling merupakan terapi dengan metode menusukkan jarum filiform ke dalam kulit atau otot. Jarum filiform adalah jarum stainless steel halus dan pendek yang tidak memasukkan cairan ke dalam tubuh.

Itulah alasan mengapa istilah kering atau dry digunakan. Dry Needling dapat menstimulasi atau merangsang proses penyembuhan jaringan lunak (otot, fascia, tendon, ligamen, dan lainnya).

Dry Needling merangsang titik-titik yang mendasari myofascial trigger otot dan jaringan ikat (myofascial trigger point) untuk pengelolaan nyeri dan gangguan gerakan neuromuskuloskeletal (saraf, otot dan tulang). Hasilnya adalah berkurangnya/hilangnya nyeri dan bertambahnya lingkup gerak sendi.

BACA JUGA:LENGKAP! Segini Tarif Shuttle Bandara Kertajati dari Bandung sampai Pangandaran

BACA JUGA:Cara Unik Diskominfo Kabupaten Cirebon, Sampaikan Informasi Seputar Pemilu Melalui Media Pertunjukan Sandiwara

Trigger point adalah titik hiperiritabel yang sensitif di dalam otot atau fascia yang menegang. Titik ini dapat membentuk benjolan yang teraba saat ditekan. Titik tersebut sangat nyeri dan nyeri dapat menyebar ke area sekitarnya.

Dry Needling dapat membantu melemaskan otot yang tegang sehingga benjolan yang teraba tadi menghilang dan dapat mengurangi nyeri pada otot.

Otot yang sehat terasa sedikit tidak nyaman dengan penusukan jarum, namun otot yang sensitif dan memendek atau memiliki trigger point di dalamnya akan merasakan sensasi seperti otot kram. Tusukan ini dapat menimbulkan kedutan jika mengenai trigger point. Kebanyakan pasien merasa bahwa terapi Dry Needling ini tidak sesakit yang dibayangkan sebelumnya.

Terapi yang berbasis pada sistem fisiologi ini cukup sederhana dalam proses pengerjaannya, namun tetap harus dilakukan oleh dokter yang telah tersertifikasi. Karena dokter harus menemukan trigger point masing-masing otot sesuai dengan keluhan pasien dan hasil pemeriksaan. Lalu area otot tersebut dibersihkan dengan alkohol agar steril.

BACA JUGA:Damri Buka Rute Bandara Kertajati – Bandung, Tarif Rp 80.000

BACA JUGA:Terkuak! Ternyata Segini Gaji TKI Pelayan Restoran Di Brunei Darrusalam, Jumlahnya Bikin Tertarik

Setelah itu jarum akan dimasukkan ke dalam otot yang memiliki trigger point. Pasien akan merasakan LTR (local twitch respon) atau muscle dancing pada daerah trigger point yang terkena.

Pada saat terapi pasien harus tenang dan relaks karena munculnya muscle dancing tidak dapat diprediksi. Ketika itu terjadi, pasien harus relaks dan tidak berusaha menarik bagian otot yang sedang diterapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: