Pak Harto Kaget Jefri Tewas Usai Oplosan, di Rumah Anaknya Penurut

Pak Harto Kaget Jefri Tewas Usai Oplosan, di Rumah Anaknya Penurut

Keluarga Jefri Gelar Tahlilan CIREBON- Malang nian nasib yang dialami oleh Pak Harto (58) warga RT 03 RW 02 Kanggraksan Selatan Harjamukti Kota Cirebon, setelah ditinggal mati sang isteri tercinta yang meninggal pada 2004 silam, kini ia harus kehilangan putra ke-2 untuk selama-lamanya. Pasalnya sang putra kesayangan, Jefri Priarto (22) yang berprofesi sebagai mekanik listrik di daerah Indramayu meninggal setelah mengadakan pesta minuman keras oplosan pada Rabu (05/02/14) pukul 21.00 malam didepan warung milik ibu Rustianah. Ditemui sebelum pelaksanaan tahlilan di rumah duka di Jl Kanggraksan Selatan RT 03/RW 02 Harjamukti Kota Cirebon, ayah almarhum, Harto mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka akan kehilangan anaknya tersebut. \"Kesedihan saya belum hilang, soalnya waktu tahun 2004 isteri meninggal, sekarang saya harus kehilangan anak ke-2 saya. Saya juga sama sekali enggak nyangka Jefri meninggalnya gara-gara minuman keras oplosan,\" ungkapnya. Dalam kesehariannya, bapak korban mengaku tidak mengetahui anaknya suka mengadakan pesta minuman keras. \"Sungguh saya enggak tahu, kalau si Jefri (almarhum) sering mabuk sama teman-temannya. Karena setahu saya Jefri anak yang nurut sama orang tua dan setiap pulang kerja, dia selalu nonton tv, paling kalau keluar juga kerumah bu Ayu, buat beli rokok,\" tuturnya. Dalam pengakuannya ia menjelaskan, jenazah sang anak telah dikebumikan di Kuningan, Jawa Barat. \"Alhamdulillah jenazah Jefri sudah di kubur di Cigadung (Kuningan) tadi sore jam 5. Saya lebih memilih nguburkan dia disana, soalnya almarhumah isteri saya juga dikuburnya disana,\" tandasnya. Sementara itu menurut keterangan dari salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa, kesembilan pelaku penenggak miras oplosan sangat meresahkan warga. \"Semoga dengan matinya lima orang itu, pemuda disini bisa sedikit eling (sadar, red). Soalnya bukan saya mau mensyukuri kematian lima orang itu, tapi sewaktu 9 orang itu belum ada yang mati, tingkah laku mereka benar-benar memalukan, bayangin saja mas, masa setiap hari kalau malam kerjaannya mabuk sampai pagi, gangguin orang, malak,\" pungkasnya. (ful/rcc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: