Negara Teluk Kompak Bekukan Hubungan dengan Israel, Bentuk Solidaritas Kepada Palestina

Negara Teluk Kompak Bekukan Hubungan dengan Israel, Bentuk Solidaritas Kepada Palestina

Bahrain tangguhkan hubungan diplomasi ekonomi dengan Israel. -Adam Lapuník -Pixabay

RADARCIREBON.COM – Satu persatu, negara-negara di dunia memutuskan atau membekukan hubungan diplomatik dengan Israel.

Hal ini  buntut dari sikap keras kepalanya Israel yang enggan melakukan gencatan senjata dengan Hamas. Justru malah semakin membabi buta melakukan pembunuhan banyak warga sipil di Gaza, Palestina.

Salah satu negara yang menarik duta besarnya untuk Israel adalah Bahrain. Bahrain menangguhkan hubungan ekonomi dengan negara zionis ini per Kamis 2 November 2023.

Utusan Israel juga telah meninggalkan Bahrain, kata parlemen dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:Selama Memimpin Al Zaytun, Panji Gumilang Diduga Gelapkan Dana Pinjaman Yayasan Sebesar Rp 73 Miliar

Parlemen Bahrain menambahkan bahwa keputusannya untuk memanggil kembali utusannya dan menangguhkan hubungan ekonomi didasarkan pada sikap solid dan historis kerajaan yang mendukung perjuangan Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina.



Parlemen Bahrain juga mengecam operasi dan eskalasi militer Israel yang terus berlanjut di tengah kurangnya penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Bahrain juga menyerukan lebih banyak keputusan dan tindakan untuk melindungi kehidupan warga sipil di Gaza dan di seluruh wilayah Palestina.



Bahrain menjalin hubungan dengan Israel berdasarkan Perjanjian Abraham tahun 2020 yang ditengahi AS.



BACA JUGA:Cacar Monyet Sudah Merebak, Pemprov Jabar Siapkan Rumah Sakit

Dalam langkah serupa, Yordania pada hari Rabu kemarin juga mengumumkan telah menarik duta besarnya dari Israel dan mengatakan kepada duta besar Israel untuk menjauh sebagai protes atas pemboman Israel di Gaza.

Ini menandai negara Abraham Accord atau Perjanjian Abraham pertama yang 'menghentikan' hubungan dengan Israel. 

Perjanjian Abraham adalah perjanjian bilateral mengenai normalisasi Arab-Israel yang ditandatangani antara Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain pada 15 September 2020.

Perkembangan terakhir terjadi hanya sehari setelah Yordania mengambil tindakan serupa terhadap Israel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase