Kondisi 50 Tanggul Mengkhawatirkan

Kondisi 50 Tanggul Mengkhawatirkan

INDRAMAYU - Tingginya curah hujan pada akhir Januari 2014 lalu, mengakibatkan debit air beberapa sungai di Kabupaten Indramayu naik. Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (PSDA Tamben), Ir Suwenda Asmita MSi, sekitar 50 tanggul sungai kondisinya mengkhawatirkan akibat tergerus banjir. Dari jumlah tersebut ada yang kondisinya kritis dan ada juga yang masih bisa diatasi. Suwenda mengatakan, pihaknya masih kesulitan untuk menangani kondisi tersebut. Pasalnya, dari pemerintah kabupaten Indramayu hanya dianggarkan Rp500 juta untuk penanganan darurat. Meskipun demikian, sebagian besar tanggul merupakan tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung (BBWSCC). “Kami berharap pihak BBWS bisa secepatnya melakukan perbaikan di tanggul sungai yang kondisinya kritis,” ujar Suwenda, Jumat (7/2). Sementara itu, akibat naiknya debit air sungai Cimanuk Rambatan, tiga lokasi tanggul sungai yakni di Blok Bangkir Pulo, Tambakmas, dan Blok Ningkong Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu tergerus dan terancam jebol. Ironisnya, ketika warga setempat dihantui jebolnya tangul karena derasnya arus air, aktivitas galian C di Blok Rambatan Barat Desa Rambatan Wetan Kecamatan Sindang masih tetap berjalan. Untuk mengantisipasi agar tanggul sungai tersebut tidak jebol, warga di Blok Bangkir Pulo secara swadaya melapis bagian luar tanggul dengan karung berisi tanah. “Karena bagian dalam tanggul tergerus air dan hanya tersisa sekitar satu meter, kami melapis kekuatan bagian luar tanggul dengan karung berisi tanah,” ujar Hendro, salah seorang warga. Menurutnya, kerusakan tanggul sungai Cimanuk Rambatan di Blok Bangkir Pulo bukan pada lokasi tanggul yang sudah diperbaiki sebelumnya. Namun kerusakan itu bergeser ke arah hilir, atau bersebelahan dengan lokasi yang sudah diperbaiki. “Karena lokasi tanggul persis pada aliran sungai yang menikung, dampaknya sekitar 100 meter tanggul tergerus dan rawan jebol. Bahkan tanggul bagian dalam yang sudah diperbaiki disinyalir sebagian amblas,” tutur dia. Untuk memperkuat tanggul tersebut, warga telah meminta bantuan karung dan tanah urug ke Dinas PSDA Tamben Kabupaten Indramayu. “Perbaikan tanggul itu awalnya dikerjakan secara swadaya, namun belakangan ada kepedulian dari pihak dinas untuk mengganti uang lelah,” kata Hendro. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: