Polri dan TNI Mulai Bergerak Lakukan Pengamanan

Polri dan TNI Mulai Bergerak Lakukan Pengamanan

JAKARTA- Polri bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai bergerak mengamanan pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2014. Sedikitnya 1,3 juta personil gabungan TNI/Polri serta kekuatan alutsista dari tiga matra TNI telah disiagakan di seluruh Indonesia. Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, pihaknya akan menindak tegas pelaku tindak pidana pemilu yang dapat mengganggu kelancaran pemilu legislatif dan presiden. Terutama bagi pihak-pihak yang melakukan anarkisme saat pemilu. \"Kita harus tegas dan hadapi. Negara tidak boleh kalah. Negara harus memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar tidak merusak barang-barang negara,\" kata Sutarman dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemantapan Pemilu 2104 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (11/2). Berdasarkan data yang yang dimiliki Sutarman, pada pemilu 2009 sebanyak 682 kasus pelanggaran pemilu telah diterima kepolisian. Dari jumlah pelangaran tersebut, pelangaran berupa money politic merupakan kasus terbanyak yang diterima kepolisian, yaitu 191 kasus. Pelanggaran lainnya yaitu kampanye yang menggunakan sarana pemerintah, anarkisme, dan kampanye di luar jadwal. \"Selain masalah pidana yang akan kita usut, kasus perdata juga kita tegas. Silakan mengajukan gugatan perdata jika ada barang yang dirusak,\" ujar Sutarman. Dia menjelaskan bahwa polri telah diberikan kewenangan untuk mengamankan segala aktivitas dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). \"Polri akan mengamankan distribusi surat suara hingga kemana perjalanannya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar tidak dirubah oleh pihak manapun,\" kata dia. Dia juga menegaskan bahwa pihkanya tidak menerima tanggung jawab untuk ikut serta dalam proses penghitungan suara di TPS. \"Kita mengamankan tapi kalau bisa jangan menyentuh surat suara agar tidak dituduh mengubah surat suara. Polri tidak memihak siapa pun,\" tegasnya diikuti tepuk tangan dari peserta rakornas kemarin. Jenderal Polisi bintang empat tersebut memaparkan, dari 1,3 juta personel gabungan TNI/Polri yang diterjunkan, Polri menyumbang sebanyak 253.035 personel yang berasal dari Mabes Polri serta seluruh Polda. Lalu lebih dari 1 juta personel sisanya berasal dari personel TNI serta petugas Linmas. Selain itu, Polri juga akan menyiagakan ribuan kendaraan darat berbagai jenis, 728 kapal, 18 helikopter, dan 3 pesawat fix wing. Untuk menunjang tugasnya, disiagakan juga 230 ekor anjing dan 7 ekor kuda. Kendati demikian, Sutarman mengatakan bahwa 1 juta personil tersebut masih kurang dengan beban penugasan di 545.778 TPS di seluruh Indonesia. \"Saya mengakui bahwa jumah ini masih kurang, maka saya meminta semua pihak untuk ikut membantu mengamankan pemilu,\" ujar polisi kelahiran Sukoharjo 5 Oktober 1957 tersebut. Selain itu, dia juga mengeluhkan minimnya anggaran untuk pengamanan pemilu yang diterima oleh Polri. Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Polri hanya menerima Rp 1 triliun dari Rp 3,5 triliun yang diajukan KPU untuk Polri sebagai dana pengamanan pemilu 2014. \"Tetapi pengamanan harus tetap maksimal,\" tegasnya. Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan bahwa kehadiran TNI dalam pengamanan pemilu nanti hanya bersifat penebalan pengamanan. \"TNI tidak boleh menangkap langsung pelaku tindak pidana pemilu. Itulah kira-kira aturan kita di lapangan,\" kata Moeldoko di acara yang sama. Moeldoko juga menjelaskan bahwa pihaknya telah menggelar latihan untuk mengatasi huru-hara yang mungkin terjadi saat pemilu. \"Kita latihan lagi menggunakan alat-alat yang sudah lama tidak kita pakai,\" ujar Moeldoko. Sama dengan Sutarman, Moeldoko juga menyatakan bahwa jumlah personel yang diterjunkan untuk mengamankan pemilu 2014 tidak cukup untuk mem-back up Polri di seluruh TPS. Oleh sebab itu, dia menghimbau kepala daerah untuk kembali menghidupkan pusat pengendali krisis (Pusdasis) di daerahnya masing-masing. \"Gunanya untuk mengevaluasi perkembangan situasi di daerahnya masing-masing,\" ujar dia. Moeldoko menyatakan bahwa TNI telah menyiagakan 2 pesawat Casa dan 8 helikopter milik TNI AD yang telah berada di daerah. Dari TNI AL telah menyiapkan 4 KRI, 1 pesawat Casa, dan 1 helikopter. Sedangkan TNI AU menyumbang 8 pesawat hercules, 3 pesawat CN-295, dan 3 helikopter yang juga telah disiagakan di daerah. (ken/dod)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: