Pasien Terus Bertambah, Presiden Jokowi Minta Menkes Pantau Perkembangan Covid-19
Ilustrasi Covid-19.-Pete Linforth-Pixabay
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Perkembangan penyebaran kasus Covid-19 mengalami kenaikan, membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan intruksi kepada Menteri Kesehatan.
Dalam instruksinya, Presiden Jokowi meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk terus memantau secara seksama perkembangan kenaikan Covid-19 di Indonesia.
"Iya, saya sudah memerintahkan kepada Menteri Kesehatan untuk diikuti dan diamati betul secara detail perkembangannya seperti apa ya," ungkap Jokowi di Monas, Jakarta Pusat, Jumat 15 Desember 2023.
BACA JUGA:Korban Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Kereta Api Feeder di Bandung Barat Jadi 5 Orang
BACA JUGA:Ditangkap, Pelaku Begal Pakai Umpan Wanita Cantik Berusia 18 Tahun, Dikejar Sampai Purwakarta
Disinggung soal kemungkinan pemberlakukan wajib masker seperti saat pandemi Covid-19, Jokowi mengatakan hal tersebut belum diwacanakan. Saat ini Kementerian kesehatan masih memantau perkembangannya.
"Menteri Kesehatan menyampaikan masih dalam kondisi baik," sambungnya.
"Belum sampai ke sana (pakai masker) selalu diikuti (perkembangan Covid-19) dan diamati oleh Menteri Kesehatan dan jajaran," ucapnya.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 35 sampai 40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien dirawat di rumah sakit tercatat 60-131 orang.
BACA JUGA:Tukang Tambal Ban Mabuk Lalu Berbuat Sadis, Korbannya Istri Sendiri, Memakai Linggis
BACA JUGA:Lawan Maling hingga Tewas, Muhyani Jadi Tersangka, Kapolresta: Ada Kesempatan Minta Pertolongan
Situasi itu memicu peningkatan tingkat keterisian rumah sakit ini 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari.
Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Selain itu, juga dideteksi subvarian EG2 dan EG5. Meski begitu, kenaikan kasus masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50 ribu-400 ribu kasus per pekan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase