Demi Sepuluh Senti Menuju Medali
JAKARTA - Cukup sepuluh senti. Ya, angka itulah yang harus dikejar oleh pelompat jauh putri andalan Indonesia, Maria Natalia Londa untuk membuka potensi medalinya pada Asian Games 2014, di Incheon, Korsel, 18 September-4 Oktober 2014 mendatang. Minimal jika angka tersebut tercapai, lima besar bisa diamankan. Target itulah yang kini diemban atlet Bali tersebut. Ujian pertamanya adalah ketika turun dalam kejuaraan atletik Asian Indoor ke-6 di Hangzhou, Tiongkok, 15-16 Februari akhir pekan ini. Dia akan berlaga di kejuaraan tersebut bersama tiga atlet Indonesia lainnya, seperti Noval, Lismawati Ilang, dan Rio Maholtra. Bersama Noval, Maria akan turun di nomor lompat jauh, salah satu nomor spesialisasinya selain lompat jangkit. Sementara Lismawati bakal bertarung di nomor lintasan 800 meter putri dan Rio di nomor 60 meter gawang putra. Keempatnya bakal bertolak menuju ke Negeri Tirai Bambu pada pagi ini. Ditemui dalam sesi latihan terakhirnya di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, sore kemarin (12/2), Maria menyebut penampilannya di kejuaraan Asian Indoor ini sebagai target antaranya menuju ke Asian Games. \"Saya ingin melihat sejauh mana lompatan saya, paling tidak untuk mengejar berapa senti untuk meraih hasil bagus di Asian Games. Satu sentipun sulit bagi saya,\" ujarnya. Sejauh ini, performa terakhirnya tidak begitu buruk. Di SEA Games 2013 lalu, Maria menyabet medali emas dari lompat jauh, dengan jarak lompatannya mencapai 6,39 meter. Jika dapat tetap di angka itu, sepuluh besar bisa dikantonginya. Berkaca dari pencapaian perunggu Asian Games 2010 Guangzhou lalu, lompatan atlet Uzbekistan, Yuliya Tarasova, berada di angka 6,49 meter. Di Asian Indoor kali ini, dia memang tidak mau mematok angka pastinya. Hanya, kemajuan satu sentipun tetap dia harapkan. \"Apalagi saya baru berlatih sebulan terakhir ini. Mungkin tampil di Asian Indoor ini bisa menjadi tolok ukur saya berikutnya, berapa angka yang harus saya capai di setiap kali sesi latihan,\" bebernya. Untuk sesi latihan dari tim pelatih belum memberikan penilaian jarak lompatan. Menurut Maria, sejauh ini pelatihnya di Denpasar, Ketut Pageh, menilai belum ada penurunan dibandingkan saat di SEA Games, Myanmar lalu. \"Yang jelas saya berusaha tetap bertahan di angka enam meter. Tinggal sekarang mengejar sentinya saja berapa,\" imbuhnya. Selain untuk menguji hasil latihannya, keikut sertaan dalam Asian Indoor ini juga penting untuk Maria dan tim pelatih pelatnas atletik Indonesia pada umumnya. Karena, di ajang ini, atlet-atlet yang akan menjadi calon kompetitornya di Korsel bakal turun. Sehingga, bisa saling mengetahui performa rival-rivalnya, terutama dari negara-negara Asia Timur dan pecahan Uni Soviet. Manajer pelatnas atletik Asian Games 2014, Boedi Darma Sidi menyebut penyertaan Maria pada ajang ini semata untuk menambah jam terbangnya saja. Sebab, selama ini Maria hanya mendapat kesempatan mengukur performanya per tahun maksimal dua kali saja. Sementara, selain ditarget besar untuk Asian Games, tiket menuju Olimpiade 2016 Rio de Janeiro pun diincarnya. Sehingga, bekal uji coba setahun dua kali saja dianggapnya masih belum cukup. \"Kami melihat Maria Londa belum banyak diuji dengan kejuaraan di luar negeri. Mungkin dia sudah teruji di level Asia Tenggara, untuk Asia kami harus lebih sering memberikannya pengalaman. Salah satu ujiannya ya di Asian Indoor ini,\" tuturnya di tempat terpisah. Soal target, Boedi tidak begitu membebankannya. Demikian juga dengan Ketua Umum PB PASI Bob Hasan. Satu target yang diungkapnya adalah maksimal. Urusan apa medalinya, itu tidak lagi jadi patokan. \"Peak-nya kan bukan di Asian Indoor, tapi tetap di Asian Games. Itu yang kami patok,\" pungkasnya. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: