Selain Sumedang, Warga Sukabumi Juga Dapat Peringatan Mewaspadai Gempa Susulan
Warga Sukabumi Jawa Barat diimbau untuk waspada gempa susulan. Ilustrasi foto:-Pixabay-
Selain Sumedang, Warga Sukabumi Juga Dapat Peringatan Mewaspada Gempa Susulan
RADARCIREBON.COM - Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Barat mendapatkan peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika alias BMKG.
Hal ini terkait dengan bencana alam gempa yang berpotensi terjadi. Seperti diketahui, baru-baru ini Kabupaten Sumedang Jawa Barat diguncang gempa.
Yakni, menjelang tahun baru 2024. Tepatnya pada Minggu 31 Desember 2023. Sebelum itu, gempa bumi juga mengguncang Kabupaten Pangandaran.
Nah, wilayah Sukabumi juga sempat diguncang gempa bumi menjelang tahun baru 2024. BMKG mengimbau warga Sukabumi agar selalu waspada. Sebab, ada potensi gempa susulan.
BACA JUGA:Soal Video Kekerasan Geng di Cirebon, Berikut Ini Pernyataan Tegas Kombes Arif
BACA JUGA:Malam Tahun Baru 2024 di Kabupaten Cirebon, Pernyataan Kapolresta Bikin Lega
"Rekomendasinya adalah masyarakat diimbau tetap tenang, tetapi, waspada karena gempa susulan masih mungkin akan terjadi," demikian dikatakan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dilansir dari JPNN.com.
Menurut Daryono, meski harus tenang dan tetap beraktivitas, namun warga juga harus waspada. Menurut dia, gempa susulan memiliki potensi yang besar. Bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan.
Oleh karena itu masyarakat diimbau agar tidak meninggali bangunan yang secara struktur sudah rusak.
BMKG menegaskan, bahwa warga boleh kembali ke rumah masing-masing. Syaratnya bangunan rumah tersebut masih utuh. Tidak mengalami kerusakan berat secara struktur.
BACA JUGA:Update Gempa Sumedang, 331 Pasien Rumah Sakit Dievakuasi dan Soal Twin Tunnel Cisumdawu
Warga yang tinggal di kawasan perbukitan dan tebing curam juga diminta untuk selalu waspada. Sebab, gempa susulan bisa memicu tanah longsor atau batu yang runtuh.
"Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG," jelas Daryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: