Satu Minggu Terakhir, Sumedang Sudah Diguncang 14 Kali Gempa

Satu Minggu Terakhir, Sumedang Sudah Diguncang 14 Kali Gempa

Gempa susulan di Kabupaten Sumedang sudah terjadi 14 kali, pusat gempa pada foto digambarkan dengan warna merah. -BMKG-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Selama satu minggu terakhir, Kabupaten Sumedang diguncang 14 kali gempa, sesuai dengan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Rentetan gempa bumi tersebut terjadi sejak gempa pertama pada Minggu, 31 Desember 2023 yang menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan.

Dari 14 kejadian gempa tektonik dangkal itu, menurut BMKG 7 diantaranya masuk kategori getaran yang dirasakan. Sementara sisanya tidak dirasakan.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, 14 kejadian tersebut tercatat sampai Hari Jumat, 5 Januari 2023.

BACA JUGA:Mario Zagallo Wafat, Pesepakbola dan Manajer Pertama yang Menjuarai Piala Dunia 4 Kali

Gempa pertama tercatat memiliki kekuatan magnitudo 4,3, kemudian disusul gempa berikutnya dengan kekuatan magnitudo 3,4.

Berikutnya adalah gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 4,8, magnitudo 2,9, magnitudo 2,4, magnitudo 4,5, magnitudo 2,7, magnitudo 2,3, magnitudo 2,4, magnitudo 2,2, magnitudo 2,4, magnitudo 2,5. Kemudian magnitudo 2,3 dan magnitudo 2,3 yang terjadi pada Jumat 5 Januari 2024.

"Hingga Jumat siang 5 Jan. 2024 pukul 16.58 WIB BMKG mencatat 14 kali gempa di Sumedang," tulis Daryono, dikutip radarcirebon.com, Minggu, 7 Januari 2024.

Di Kabupaten Sumedang, BMKG melakukan survei Mikrotremor dan MASW: untuk memetakan zona tanah lunak  pemicu amplifikasi guncangan saat gempa guna mendukung penyempurnaan tata ruang aman berbasis risiko gempa bumi.

BACA JUGA:Fitria Pamungkaswati Sambangi Bawaslu Kota Cirebon, Ada Apa Ya?

BMKG juga melakukan pemotretan udara dengan Lidar untuk melihat sebaran tingkat kerusakan dan kondisi morfotektonik ataupun deformasi permukaan  termasuk pola kelurusan struktur geologi (lineament).

Termasuk survei gempa susulan untuk monitoring aftershocks dan pengamatan jejak jalur sesar aktif. (*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: