Unswagati Wisuda 599 Anak Didiknya

Unswagati Wisuda 599 Anak Didiknya

CIREBON – Universitas Swa/daya Gunung Jati (Unswagati) melepas wisudawan wisudawati S1 dan S2 yang ke-33 di Convention Hall Cherbon Sae Hotel Zamrud, Senin (17/1). Wisudawan wisudawati yang dilepas sejumlah 599 orang, terdiri dari 588 orang program sarjana, dan 11 orang program magister. Selain muspida di wilayah III Cirebon, hadir pula Sekda Kota Cirebon Drs H Hasanudin Manap MM, Koordinator kopertis wilayah IV Jabar Banten Prof Dr Abdul Hakim Halim MSc, perwakilan dari Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP), serta undangan lainnya. “Wisuda yang ke-33 ini menjadi istimewa karena bersamaan dengan Dies Natalis ke-50 Unswagati. Usia 50 tahun mengindikasikan kedewasaan, kematangan, dan pengalaman dalam berbagai hal,” ucap Rektor Unswagati Dr H Djakaria Machmud SE SH MSi dalam sambutannya. Dia menambahkan, prinsip seluruh civitas akademika Unswagati adalah melaksanakan aktivitas untuk kemajuan bersama dan menjadikan Unswagati menjadi salahsatu perguruan tinggi favorit di Indonesia. Unswagati, kata Djakaria, dilahirkan dalam masa kesemrawutan. Secara khusus Unswagati didirikan dengan tujuan membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan, khususnya pembangunan SDM melalui pendidikan. “Kebesaran Unswagati diraih dengan kerja keras, dengan melaksanakan aktivitas yang dirasakan langsung oleh pemangku kepentingan, kami besar karena didukung oleh masyarakat,” ujarnya. Terkait Unswagati menjadi PTN, dirinya memohon doa dari seluruh masyarakat Cirebon agar alih status dapat terselesaikan secepatnya. “Kami telah menyelesaikan segala persyaratan yang diminta, semoga gubernur Jawa Barat dapat mendorong Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk menyelesaikan proses pembebasan tanah seluas 30 hektare,” ujarnya. Dirinya menyambut baik langkah komisi X DPR RI yang pada tanggal 10 Desember 2010 lalu berkunjung ke Unswagati dan menyatakan dukungan secara penuh untuk penegerian Unswagati. “Dalam rangka kunjungan kerja beberapa waktu lalu, komisi X DPR RI mengajukan beberapa persyaratan, alhamdulillah kami telah menyelesaikan persyaratan yang diajukan itu,” bebernya. Koordinator kopertis wilayah IV Jabar Banten Prof Dr Abdul Hakim Halim MSc mengatakan, untuk mencapai sebuah cita-cita yang mulia tidaklah mudah, harus didasari dengan pengorbanan yang panjang. Menurutnya, segala sesuatu harus dilakukan melalui 3 cara yaitu kerja keras, ibadah, serta ikhlas. “Dengan bekerja secara profesional dan terus meningkatkan pengetahuan umum (long education) serta menjadi tauladan yang baik kepada masyarakat, maka hasilnya pun akan memuaskan dan baik. Tidak hanya di mata masyarakat tetapi di mata Allah juga,” ungkapnya. Sementara, Ketua Pembina Yayasan Letjen (Purn) Kuntara mengimbau kepada para lulusan Unswagati untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat, untuk bisa dijadikan panutan. Di lokasi yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati Asep Djajuli juga menyatakan dukungannya atas rencana peralihan Unswagati dari PTS menjadi PTN. Salahsatu alumni terbaik Unswagati, Iwa Gunari SE merasa bangga dengan apa yang diraihnya saat ini. “Saya sangat senang dan bersyukur kepada Allah SWT, namun perjuangan saya juga masih sangat panjang karena suatu kesuksesan tidaklah hanya diraih oleh nilai IPK, melainkan usaha keras,” ujar Iwa Gunari, mahasiswa Fakultas Ekonomi Manajemen dengan IPK 3.35 ini. (via/ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: