IMM Afkar Muhammadiayah Dibentuk

IMM Afkar Muhammadiayah Dibentuk

KUNINGAN - Sayap Ikatan Mahasiswa Muhamadyah (IMM) Kuningan diperkuat. Salah satunya melalui eksistensi komisariat. Jumat (14/2), giliran IMM Komisariat Akademi Farmasi (Akfar) Muhamadiyah Kuningan terbentuk dan dilantik. Pelantikan yang dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhamadyah dan direktur Akfar Muhamadiyah dan bidang kemahasiswaan tersebut, mengangkat tema “Aktualisasikan potensi profesionalisme mahasiswa untuk kemajuan Akademi Farmasi Muhammadiyah Kuningan lebih baik”. Ketua IMM Komisariat Akfar Muhamadiyah Imas Anisah berharap besar, dengan bergabungnya mahasiswa Muhamadiyah dalam kepengurusan IMM komisariat bisa menjadikan kader yang memiliki kemampuan berorganisasi. “Tentunya kader yang profesional. Kader yang mampu memanfaatkan secara penuh potensi diri. Sehingga bisa membuat Akfar Muhammadiyah Kuningan semakin dikenal baik. Bukan hanya di kalangan kampus semata, tetapi dikenal di kalangan masyarakat luas,” ungkap Imas. Menurut Imas, IMM merupakan sebuah organisasi pergerakan di lingkungan kampus. IMM mengedepankan sisi religius, intelektual dan kemahasiswaan. Sehingga seluruh apresiasi yang ada dituangkan untuk hal-hal tersebut. Maka Imas menekankan agar kader IMM bisa ikut berdakwah dengan tujuan amar makruf nahi mungkar. Selain tujuan tersebut, IMM Akfar juga ingin menciptakan kader militan, berkualitas dan kritis. “Kader harus selalu berupaya menjadi bagian dari perubahan dalam kemajuan dengan selalu memegang teguh semangat pergerakan Muhammadiyah,” tandasnya. Imas pun meminta pengurusnya memegang teguh tugas dan tanggung jawab organisasi kepada pimpinan dengan loyalitas dan amanah. Kemudian merumuskan agenda program kerja selama periode kepengurusan sesuai dengan target dan tujuan. Sekaligus menciptakan harmonisasi gerakan yang lebih atraktif. Ketua Pengurus Cabang IMM Kuningan Sadam Husen menyebutkan, empat hal penting yang harus dilakukan dalam berorganisasi. Pertama, sebisa mungkin harus meluruskan niat dengan selalu mendekatkan hubungan vertikal kepada Allah SWT. Lebih dekat dari sebelumnya. “Hal itu akan menjadi spirit tersendiri. Bisa menggerakkan individu individu dalam berorganisasi,” ujarnya. Kedua, harus mempunyai pengetahuan lebih. Inilah yang akan menjadi pembeda dalam kehidupan kampus dari sekadar mahasiswa biasa. Ketiga, harus terus berlatih mengasah gaya retorika dalam berkomunikasi, karena pada dasarnya pemimpin adalah seni. Yakni seni dalam memengaruhi orang lain supaya mereka bisa menggerakkan pikiran dan aktivitasnya sesuai dengan harapan organisasi. . Keempat, jangan menjadi manusia pintar tapi berdiam diri. Sebab sejatinya rusaknya kehidupan adalah bukan karena korupsi dan kejahatan merajalela. Tapi akibat terlalu banyak orang pintar, tapi mereka berdiam diri seakan menutup mata terhadap persoalan yang ada. “Keempat hal ini amat penting dimiliki seorang mahasiswa dalam berorganisasi. Sebab dari itu, kita akan menjadi manusia bermanfaat,” pungkas Sadam. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: