Hadiri World Economic Forum 2024, Dirut BRI Ungkap Peran Holding Ultra Mikro Dorong Pertumbuhan Inklusif
Direktur Utama BRI, Sunarso--
Dampaknya, dengan penggunaan AI mampu meningkatkan conversion rate sebesar 60 persen dan meningkatkan kualitas akuisisi debitur sebesar 49 persen.
Contoh lain adalah pemanfaatan AI pada BRImo, AI digunakan dalam memberikan rekomendasi transaksi serta penawaran produk yang customize sesuai profil nasabah.
”Pemanfaatan AI tersebut terbukti mampu mengakselerasi kinerja BRImo, dan saat ini BRImo telah menjelma sebagai super apps serba bisa yang telah digunakan oleh 31,6 juta users dengan volume transaksi mencapai Rp4.158 triliun atau tumbuh 55,8 persen yoy per Desember 2023," ungkap Sunarso.
Mengedepankan Keberlanjutan Melalui ESG Hingga BRI Menanam
Terkait dengan aspek keberlanjutan, Sunarso mengungkapkan bahwa yang menarik minat peserta WEF adalah hal-hal yang berkaitan dengan isu Environmental, Social and Governance (ESG).
Dan ESG ini memiliki peranan penting untuk mendukung keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran/prosperity.
BACA JUGA:Mata Anda Sakit Saat Anda Mengedipkan Mata, Ketahuilah 7 Penyebab dan Cara Cara Mengatasinya
“Hingga Kuartal III tahun 2023, BRI telah menyalurkan kredit ke sektor Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) sebesar Rp750,9 triliun, atau sekitar 66,1 persen dari total penyaluran kredit BRI."
"Angka ini mengalami peningkatan sebesar 11,9 persen yoy. Dari nominal tersebut, sebesar Rp669,1 triliun disalurkan ke sektor UMKM, dan Rp81,8 triliun disalurkan ke sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL)," tambah Sunarso.
Dari sisi environmental untuk mengatasi perubahan iklim, saat ini BRI memiliki flagship program BRI Menanam.
Program BRI Menanam ini memberikan bibit tanaman produktif (seperti bibit pohon mangga, durian, alpukat, jambu, jeruk, dsb.) saat nasabah mencairkan kreditnya. Hingga akhir 2023, program BRI Menanam telah berhasil menanam 1,9 juta bibit diseluruh Indonesia, dengan estimasi penyerapan CO2e sebesar 875.013 kgCO2e.
Di samping itu, dalam hal pengelolaan emisi dari operasional perusahaan, Sunarso menjelaskan bahwa BRI telah mengadopsi global standard SBTi (Science-Based Target initiatives).
Yaitu dengan mengimplementasikan inisiatif yang secara langsung dapat menurunkan emisi yang dihasilkan dari kegiatan operasional maupun bisnis perusahaan, seperti penggunaan kendaraan listrik, pemasangan solar panel, penggunaan teknologi lain yang rendah emisi.
BACA JUGA:Mata Anda Sakit Saat Anda Mengedipkan Mata, Ketahuilah 7 Penyebab dan Cara Cara Mengatasinya
“BRI berkomitmen untuk terus mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dengan ditopang oleh kapabilitas teknologi yang handal, serta berlandaskan asas-asas keberlanjutan baik dalam aspek bisnis maupun operasionalnya untuk memberikan kontribusi value beyond profit," ungkap Sunarso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase