Cerita Rakyat tentang Pangeran Kejaksan: Penegak Hukum yang Wafat di Tangan Preman
Sebuah Alun-alun yang megah di jantung Kota Cirebon ini bernama "Alun-alun Kejaksan." Tentu saja nama itu terinspirasi dari sosok Pangeran Kejaksan. -Foto: ig/@cirebon.banget/@maldikivanhoeten07-radarcirebon.com
Pangeran Kejaksan kemudian gugur dalam insiden tersebut.
Setelah mendengar berita bahwa Pangeran Kejaksan terbunuh dalam penangkapan seorang penjahat, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga segera datang ke Waringin Pitu atau Beringin Pitu untuk mengurusi jenazahnya.
BACA JUGA: 3 Wisata Malam di Cirebon yang Hits Banget; Cocok Buat Bahan Instastory Anda
Dan sebagai semacam penghormatan atas jasa pangeran yang gugur dalam menunaikan tugasnya, Sunan Gunung Jati kemudian menguburkannya di Plangon. Dan kini nama Pangeran Kejaksan menjadi nama jalan penghubung desa tersebut yakni Jalan Pangeran Kejaksan.
Selain nama sebuah jalan, Pangeran Kejaksan juga namanya abadi dalam sebuah alun-alun kebanggaan masyarakat Kota Cirebon, yang lokasinya tepat berada di depan Masjid Raya Attaqwa Islamic Center Cirebon. alun-alun itu bernama "Alun-alun Kejaksan."
Tidak hanya itu, di Kota Cirebon terdapat sebuah kecamatan yang diberi nama "Kecamatan Kejaksan," juga terdapat statuin kereta api yang diberi nama "Stasiun Kejaksan Cirebon."
Semoga cerita rakyat tentang Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjungan tersebut dapat menginspirasi kita untuk konsisten berbuat baik, menegakkan hukum, serta melawan segala bentuk kejahatan. Semoga bermanfaat.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: