Pemerintah Bagi-bagi Bansos, Banggar DPR RI: Khawatir Lebih Kental Muatan Politik
Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah mengomentari upaya pemerintah melakukan pembagian bansos yang rentang waktunya berdekatan dengan Pilpres 2024.-Ist-
Pemerintah Bagi-bagi Bansos, Banggar DPR RI: Khawatir Lebih Kental Muatan Politik
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI mulai resah terhadap fenomena kebijakan bantuan sosial (bansos) yang lebih kental aspek politiknya ketimbang aspek teknokrasinya.
Sehingga, hasil akhirnya program bansos yang tujuannya untuk membantu masyarakat, malah menjadi tidak tepat sasaran.
“Yang saya khawatirkan, target menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 tidak tercapai karena penyaluran bansos lebih kental muara politiknya, dan itu dipelopori langsung oleh Bapak Presiden,” ujar Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah dalam keterangan, Selasa 30 Januari 2024.
BACA JUGA:Hasil Akhir Laga Uji Coba Leg Kedua: Timnas Indonesia U-20 Kalah 2-3 dari Uzbekistan
BACA JUGA:8 Makanan Lezat yang Efektif Menurunkan Gula Darah Tinggi, Nomor 4 Enak Buat
Menurutnya, Menteri Sosial yang seharusnya menjadi ujung tombak penyaluran bansos karena datanya 18,8 juta penerima bansos ada di Kemensos tidak dilibatkan.
Malah diambil alih badan badan lain yang tidak memiliki tupoksi atas hal itu.
Selama bertahun-tahun, hampir 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi, Data Terpadu Kesejahteraaan Sosial (DTKS) itu dikelola langsung oleh Kemensos, bukan kementerian lain, apalagi Kemenko PMK yang perannya lebih dari sisi kebijakan.
“Kalau kemudian lembaga-lembaga selain Kemensos itu menyebarkan bansos, apa dasar datanya? Sehingga publik patut curiga hal ini jadi alat politik, bukan alat menanggulangi kebijakan kemiskinan,” ungkapnya.
BACA JUGA:Kalah 1-2, Thailand Angkat Koper, Uzbekistan Bakal Hadapi Tuan Rumah Qatar di Perempat Final
BACA JUGA:5 Cara Supaya Kamu Bisa Menyampaikan Harapan Hubungan Mu Kepada Pasangan Mu
Said mulai risau menyikapi diskursus publik selama hampir enam bulan ini yang menyoal bansos.
Isu itu kini hangat diperbincangkan kembali oleh masyarakat. Kalau melihat sentimen yang ada, intensitas Presiden menyebarkan bansos menjelang pemilu, dan salah satu kontestannya anak beliau, sesungguhnya sudah menjadi kontroversi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase