IKPM Gontor Cabang Cirebon Keluarkan Ijtihad Dukung Paslon Anies-Amin

IKPM Gontor Cabang Cirebon Keluarkan Ijtihad Dukung Paslon Anies-Amin

IKPM Gontor Cabang Cirebon Keluarkan Ijtihad Dukung Paslon Anies-Amin.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Tajammu’ Tokoh Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor di Cirebon menyatakan dukungannya kepada pasangan Capres Nomor Urut 1 yakni Anies-Amin.

Dukungan terhadap Capres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dinyatakan dalam sebuah Ijtihad, melihat situasi dan kondisi Bangsa Indonesia saat ini.

Selain itu, alumni yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Modern (IKPM) Gontor di Cirebon meminta para relawan dan simpatisan untuk mengawal pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu yang dilaksanakan tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

Menurut pengurus IKPM Gontor Cirebon, Imam Nurkhalis, deklarasi ini sesuai dengan hasil Tajamuk (pertemuan) Alumni Gontor, Pengurus IKPM se-Indonesia, dan Ketua-Ketua Forum Gontor, bahwa Kepemimpinan (ulul amr) adalah amanah yang harus diberikan kepada yang pantas menerimanya, yaitu yang bisa berbuat adil kepada manusia (QS. al-Nisa: 58), yang pantas untuk ditaati dan dipatuhi (QS. al-Nisa: 59).

BACA JUGA:Kota Cirebon Paling Layak Huni di Indonesia, Urutan tiga setelah Solo dan Yogyakarta

“Pemimpin adalah orang-orang yang jika diberi Allah kedudukan di bumi, mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah dari yang munkar (QS. Al-Hajj: 41),” katanya, Minggu (4/2/2024).

Ia menyatakan, perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia selama 78 tahun Kemerdekaan belum benar-benar dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam Pancasila serta UUD 1945, khususnya dalam mewujudkan Sila Ketuhanan, Sila kemanusiaan, Sila persatuan dan Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Pelaksanaan sila keempat Pancasila, yang menekankan permusyawaratan perwakilan, telah dirasuki paham demokrasi liberal, sehingga membuka peluang bagi kaum oligarki ekonomi untuk mengatur pemimpin yang sesuai dengan kepentingan oligarki tersebut,” imbuhnya.

Menurut Imam, akibat dari paham demokrasi liberal dan campur tangan oligarki maka Pemilu dan Pilpres dipastikan tidak dapat berlangsung secara jujur dan adil. Bahkan terdapat gejala dan fakta bahwa pemegang amanat kekuasaan Pemilu dan Pilpres 2024, cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan, untuk mendukung pasangan calon tertentu yang dapat melanggengkan kekuasaan demi kepentingan dinasti, meskipun dengan melanggar konstitusi.

BACA JUGA:31,6 Juta User, BRImo Aplikasi Mobile Banking Paling Banyak Diunduh di Indonesia Tahun 2023

“Oleh karena kondisi di atas maka bangsa Indonesia memerlukan pemimpin yang baik agamanya, baik akhlaknya, berwawasan luas, dan terbukti mampu serta berpengalaman sukses mengemban amanah kepemimpinan sebelumnya. Sehingga dapat dengan tulus membela dan memperjuangkan kepentingan dan kesejahteraan bangsa sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.

Dijelaskan Imam, berdasarkan situasi dan kondisi kehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia jelang Pemilu dan Pilpres 14 Februari 2024, maka Tajammu tokoh alumni Pondok Modern Darussalam Gontor di Cirebon, dengan senantiasa memohon rahmat, hidayah dan ridha Allah SWT telah berijtihad menentukan dukungan kepada pasangan Capres Nomor Urut 1 yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar

“Ijtihad ini telah didukung oleh seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor, baik santri, wali-santri, Kyai-kyai alumni dan Kyai-kyai Pondok Pesantren Alumni Gontor serta alumni dari berbagai profesi di Kota dan kabupaten Cirebon. Untuk itu kami MEWAJIBKAN kepada seluruh Keluarga Besar Alumni Pondok Modern Gontor se-Cirebon Raya, dan mengharap seluruh Masyarakat untuk mengikuti Ijtihad dan mujahadah ini, yaitu memenangkan Pasangan Calon tersebut dengan mengawal pemungutan suara dan perhitungannya dari segala bentuk kecurangan,” pungkasnya. (rdh)

BACA JUGA:Hotman Paris Turun Tangan di Kasus Raffi Ahmad, Langsung Menantang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: