DPPKBP3A Targetkan 500 Perempuan Jalani MOW dalam Program Metode Kontrasepsi Jangka Pendek

DPPKBP3A Targetkan 500 Perempuan Jalani MOW dalam Program Metode Kontrasepsi Jangka Pendek

MENYAPA: Bupati Cirebon Drs H Imron MAg didampingi Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes meninjau bakti sosial pelayanan KB serentak di Puskesmas Plumbon, kemarin.-Andri Wiguna-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM -Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon menggelar bakti sosial pelayanan KB serentak berupa metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Kegiatan tersebut berlangsung di Puskesmas Plumbon Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon, kemarin.
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan, MKJP merupakan kontrasepsi yang paling efektif untuk mengendalikan kehamilan dan kelahiran. Oleh sebab itu, MKJP merupakan bagian dari upaya pengendalian penduduk di Kabupaten Cirebon.

Jumlah warga yang mendapatkan bantuan tersebut, yakni 245 perempuan dan empat orang laki-laki. “Kontrasepsi yang digunakan berupa tubektomi untuk perempuan dan vasektomi untuk pria,” kata Imron.

Menurut Imron, MKJP sangat penting bagi perempuan yang sudah melahirkan lebih dari dua kali. “Setelah mendapatkan MKJP, bisa terhindar dari kehamilan yang tidak diinginkan,” kata Imron.

BACA JUGA:Partisipasi Pemilih Malah Meningkat, PSU Kota Cirebon Digelar Hari Ini

BACA JUGA:Isra Mikraj Sekaligus Sambut Ramadan, Siswa SMA Islam Al Azhar 5 Khidmat Simak Ustad Bana Bukhari

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, permintaan warga yang ingin mendapatkan kontrasepsi tersebut sangat tinggi. Namun, karena keterbatasan jumlah anggaran, hanya bisa dilakukan di waktu tertentu.

Selama ini, kata Eni, sebagian warga di Kabupaten Cirebon masih menggunakan kontrasepsi jangka pendek, diantaranya metode amenore laktasi (MAL), kondom, suntik progestin, suntik kombinasi, pil laktasi, dan pil kombinasi.

“Saat ini masyarakat mulai sadar, kalau pakai pil, banyak yang sering lupa. Suntik yang harus tiga bulan sekali juga kelewat,” ujarnya.

Tahun ini, lanjut Eni, Pemerintah Kabupaten Cirebon menargetkan 500 perempuan agar mendapatkan metode operasi wanita (MOW), sedangkan untuk metode operasi pria (MOP) hanya dua orang. (dri)

BACA JUGA:Kampus 2 STIKKU RS Ciremai Beri Beasiswa Bagi 93 Mahasiswa Berprestasi

BACA JUGA:Sultan Kacirebonan dan Presiden IKBC menghadiri Peringatan Hari Nasional Kuwait ke-63

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: