Mobil Trailer Seruduk Tiga Warem
PATROL - Tiga warung remang-remang (warem) di tepi jalur pantura Legok, Desa Sukahaji Kecamatan Patrol diseruduk mobil trailer yang mengangkut sepeda motor, Rabu (19/2/) dinihari. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun salah seorang pemilik warem, Sartika (55) mengalami luka serius akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Ia kemudian dilarikan ke RS Pantura MA Sentot Patrol. Korban saat itu sedang tidur di ruang depan warung. Kejadian itu juga mengakibatkan sebagian bangunan tiga warem tersebut hancur berantakan, dan satu unit sepeda motor rusak akibat tertimpa reuntuhan. Berdasarkan keterangan yang diperoleh Radar, mobil trailer nopol B 9809 JN yang dikemudikan Madhadi (50) warga Serang Banten itu, sebelum menyeruduk warem terlebih dulu ditabrak dari belakang oleh sebuah mobil boks besar nopol K 1776 BK yang datang dari arah Jakarta menuju Cirebon. Trailer membawa muatan motor itu tengah berhenti di bahu jalan. Napsin (46), seorang saksi mata yang juga pemilik salah satu warung tersebut mengatakan, mobil boks secara tiba-tiba menabrak trailer yang sedang berhenti. Akibatnya trailer terdorong keras dan menyeruduk tiga warung. “Kejadianya sekitar pukul 00.30. Biasanya di waktu tersebut kami dan pemilik warung tetangga yang diseruduk itu duduk di depan. Bahkan kalau ada tamu sering duduk di depan. Namun, saat kejadian kebetulan sepi. Kalau istri saya saat itu sedang berada di belakang, sementara saya ada di warung tetangga yang selamat,” ujarnya. Ia mengaku kaget ketika mendengar suara benturan dan melihar mobil trailer nyelonong kemudian menabrak warungnya. “Mobil boks setelah menabrak lalu kabur. Namun berhasil diamankan karena dikejar warga. Mobil tersebut dihentikan di wilayah Kandanghaur,” kata Napsin. Agus (40), pengemudi boks mengatakan, saat menabrak kendaraanya tersebut dibawa sopir pengganti, Prasetyo (35). Mobilnya menabrak trailer karena menghindari kendaraan di depannya yang mengerem mendadak. “Buang ke kiri lalu menabrak mobil trailer yang membawa motor itu. Kami kabur karena takut dikeroyok warga. Bahkan warga yang mengejar memecahkan kaca depan mobil, saat kita dihentikan di tengah jalan. Kami takut lalu mencoba berusaha kabur lagi dan mencari kantor polisi. Kemudian kita berhenti di Polsek Kandanghaur,” ujar Agus. (kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: