MIRIS! Mantan Pegawai Setwan Majalengka ‘Dijual’ Rp35 Juta Jadi ART di Malaysia

MIRIS! Mantan Pegawai Setwan Majalengka ‘Dijual’ Rp35 Juta Jadi ART di Malaysia

Soffie Inayati Farah, mantan pegawai Setwan Majalengka mengalami nasib tidak menyenangkan saat berniat kerja di Malaysia. Foto:-Almuaras-Radar Majalengka

Diceritakan, di saat ada pengurangan tenaga honorer di lingkungan Pemkab Majalengka, ia bersiap untuk mencari pekerjaan baru. 

Dia mengaku melihat peluang kerja di Job Fair yang dilaksanakan Pemkab Majalengka di Islamic Center Jalan Siti Armilah Kelurahan Majalengka Kulon. 

BACA JUGA:Marak Upaya Gusur dan Geser Suara, Mahfuz Sidik: Ini Bentuk Praktik Kecurangan Pemilu Legislatif

Awalnya ia tertarik untuk  bekerja ke luar negeri dengan tujuan Jepang. Namun karena usianya tidak memenuhi syarat, sehingga gagal berangkat ke Jepang.

Menurut info dari rekannya warga Jalan Pramuka 10 Kelurahan Majalengka Kulon, ada peluang kerja sebagai asisten administrasi di Malaysia.

Lalu oleh wanita kenalannya Ida, dikenalkan  seorang agen bernama Rani. 

Menurut Rani, ia akan bekerja di Malaysia untuk tenaga administrasi di kantor tempatnya bekerja dengan gaji perbulan 1.500 ringgit atau sebesar Rp5 juta plus asuransi dan lainnya, tapi dipotong sebesar 300 ringgit. 

Ia pun setuju tapi harus berangkat dari Deli Serdang Medan Sumatera Utara untuk bertemu bos agen pemberangkatan TKI, Ratna Dewi Safitri. 

Tekad Soffie akhirnya bulat untuk jadi TKW di Malaysia. Tepat pada Idul Adha 1444/2023 Hijriyah atau pada 23 Agustus 2023 lalu, ia berangkat ke Deli Serdang. 

Soffei mengaku selama 2 bulan tinggal di penampungan di Medan. Dia terbang ke Malaysia via  Dumai. 

Setiba di Selangor Malaysia, ia mulai curiga dengan sikap Ratna yang tidak mau terbuka soal gaji dan potongannya nanti.

Ternyata dirinya bukan kerja di kantornya Ratna sebagai tenaga administrasi, tapi sebagai pembantu rumah tangga.

Soffie sadar telah menjadi korban penjualan orang saat majikannya menjemputnya dan bilang bahwa dirinya jangan macam-macam karena sudah dibeli 11.500 ringgit atau senilai Rp35 juta. 

Dia saat itu tidak bisa berontak dan mengikuti majikannya dan bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan 7 orang anggota keluarga. 

Pengakuan Soffie,  meskipun belum mendapatkan gaji pertamanya, karena sudah tidak betah ia memilih kabur dari rumah majikan ke KBRI di Kualalumpur. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: