Diboikot Jelang Ramadan, Inilah 21 Merek Dagang Kurma Asal Israel yang Beredar di Pasar Dunia

Diboikot Jelang Ramadan, Inilah 21 Merek Dagang Kurma Asal Israel yang Beredar di Pasar Dunia

Buah kurma -Pictavio-Pixabay

RADARCIREBON.COM – Jelang Ramadan, umat Islam diseluruh dunia menggaungkan pemboikotan kurma asal Israel.

Upaya pemboikotan kurma asal Israel merupakan salah satu bentuk solidaritas terhadap warga Palestina, yang menderita akibat tindak kejahatan terstruktur oleh dilakukan negara Zionis tersebut.

Perlu diketahui, bahwa Israel adalah salah satu dari lima eksportir kurma terbesar di dunia, dengan nilai ekspor sekitar USD 200 Juta per tahun.

BACA JUGA:Banjir di Cirebon Timur Terjang 4 Kecamatan, Kuwu Japura Bhakti: Harus Ada Penanganan Serius

BACA JUGA:Terima Kunjungan Bunda PAUD Bantul, Inilah Kesan dan Pesan Pj Wali Kota Cirebon

BACA JUGA:RUPST 2024: BRI Bagikan Dividen Rp48,10 Triliun

Tentu saja, sebagian dari dana tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk membiayai Israel dalam melakukan kejahatan terhadap warga Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat.

Pasalnya, lahirnya negara Israel berawal dari upayan pendudukan, pencaplokan dan pengusiran warga Palestina melakukan aksi militer yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Melalui kekuatan militer yang brutal, warga Palestina telah dibersihkan secara etnis dari lebih dari 80 persen tanah mereka.

BACA JUGA:Hujat Lebat, Sungai Ciputih dan Singaraja Meluap, Cirebon Timur Diterjang Banjir

BACA JUGA:Fanny Soegiarto Umumkan Mundur Dari Soegi Bornean, Grup Musik yang Populerkan Lagu Asmalibrasi

BACA JUGA:Serius Tanggulangi Stunting, Pj Walikota Cirebon Lakukan Ini

Komite Israel yang menghancurkan rumah melaporkan bahwa Israel telah menghancurkan lebih dari 120.000 rumah warga Palestina.

Permukiman Israel dibangun di atas rumah dan desa warga Palestina yang hancur dan terusir.

Mahkamah Internasional pada tahun 2004 memutuskan bahwa pemukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional, dan 60 persen kurma Israel ditanam di pemukiman ilegal tersebut.

Ini adalah hasil panen yang paling menguntungkan, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kelangsungan ekonomi Israel.

BACA JUGA:Fanny Soegiarto Umumkan Mundur Dari Soegi Bornean, Grup Musik yang Populerkan Lagu Asmalibrasi

BACA JUGA:Jadwal Keberangkatan Kereta Api Angkutan Lebaran 2024, Berikut di Stasiun Cirebon dan Prujakan

Inggris menjadi pasar terbesar kedua bagi Israel, dan aksi boikot kurma Israel ini perdah terjadi pada tahun 2016.

Aksi ini dilakukan di Amerika Serikat dan membuat volume kurma Israel yang diimpor ke AS telah turun dari 23 juta pound menjadi 7 juta pound sepanjang tahun 2018-2019.

Ada 21 merek kurma asal  Israel yang diboikot oleh umat Islam dunia.

Dalam postingan akun X@FriendsofAlAqsa mengatakan, “ Menjelang Ramadhan, kami mengingatkan umat Islam untuk memeriksa label dan tanggal boikot yang diberi label dari Israel, Tepi Barat, Lembah Jordan dan juga jika tidak disebutkan asal usulnya”.

BACA JUGA:Gara-gara Komdis PSSI, Nick Kuipers Curhat Begini: Ini Gila!

“ Jika Anda mengikuti ini, Anda dapat dengan mudah menghindari membeli kurma Israel. Namun, kami diminta untuk memberikan beberapa merek kurma Israel yang umum untuk diwaspadai ketika berbelanja terutama di toko lokal.”

“Silakan bagikan agar orang yang Anda cintai tidak membeli kurma Israel di bulan Ramadhan ini dan seterusnya”.

Berikut daftar 21 merek kurma asal Israel

1. Red Sea

2. Fancy Medjoul

3. Delilah

4. Karsten Farms

5. Bomaja

6. La Palma

BACA JUGA:PT KAI Sediakan Kopi Gratis di Stasiun, Cirebon Ada?

7. King Salomon

8. Carmel

9. Mehadrin

10. Jordan River

11. Bonbonierra

12. Kalahari

13. Lidl Deluxe

14. La Favorite

15. Premium Medjoul

16. Royal Treasure

BACA JUGA:PT KAI Sediakan Kopi Gratis di Stasiun, Cirebon Ada?

17. Brousse

18. Hadiklaim

19. Shams

20. Prana

21. Food to Live

Boikot terhadap kurma Israel ini dianggap sebagai sikap kritis terhadap praktik eksploitatif dan pencurian yang melekat dalam produksi kurma tersebut. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase