Soal Pupuk Subsidi Berkurang Hingga Kendala Air, Begini Kata Distan

Soal Pupuk Subsidi Berkurang Hingga Kendala Air, Begini Kata Distan

Yosep mengeluh soal masalah pertanian, berharap Pekab memberikan solusi.-Cecep Nacepi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Sejumlah petani asal di Kecamatan Gempol mengeluhkan soal pupuk dan air kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Mereka mengharapkan Pemkab memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Salah satu petani bernama Yosep mengatakan, yang jadi permasalahan petani di wilayah Kecamatan Gempol adalah air dan pupuk yang dikurangi. Menurutnya, pupuk subsidi yang dari pemerintah tidak cukup untuk petani.

"Permasalahan air irigasi di Desa Kedungbunder tidak normal. Pupuk juga dikurangi. Kalau bisa Pemerintah memberikan solusi, kami mohon kiranya agar pertanian lebih maju," kata Yosep.

Untuk bantuan pupuk yang didapat oleh petani, sebanyak 100 Kg untuk jenis urea dan 50 Kg jenis toska untuk padi seluas satu bau. Harusnya terbalik, pupuk urea sudah ideal 100 Kg dan toska lebih banyak, yakni 300 Kg. Sementara untuk satu hektar idealnya urea 150 Kg dan toska 350 Kg.

BACA JUGA:Epson Gelar Media Gathering 2024 di Malang

Kepala Bidang (Kabid) Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Hj Nina mengakui, masalah air memang menjadi permasalahan di Kabupaten Cirebon. Beberapa tempat di wilayah Kabupaten Cirebon mengalami kendala untuk masalah air. Hal itu, disebabkan karena fenomena el nino.

Karena itu, Ia akan mendata di masing-masing kelompok tani dimana saja pertanian yang kurang perairan. Nantinya, akan ada bantuan dari Kementrian yang diberikan kepada kelompok tani.

"Kondisi sekarang, kita hadapi el nino. Sehingga, musim tanam jadi mundur, solusi kalau sekarang kita mendata dimana pertanian yang kurang perairan. Karena nanti ada bantuan Pompa dan Alat pertanian lainnya dari Kementrian. Dengan bantuan itu, kami harap tidak ada masalah lagi," ujarnya.

Sementara untuk pengurangan pupuk subsidi. Hj Nina mengatakan, pupuk subsidi ada pengurangan dari pusat. Katanya, pupuk menjadi permasalahan dunia, karena sudah banyak zat kimia yang masuk ke Bumi, yang menyebabkan bumi tidak subur.

BACA JUGA:Komisi II DPR RI: Jadwal Pilkada Serentak 2024 Belum Ada Perubahan

Karena itu, Pemerintah menyarankan untuk menggunakan pupuk organik. "Kalau bisa pupuk organik saja. Pupuk organik bisa melipatgadakan  penghasilan penen, seperti yang dilakukan oleh pak Udin di Kecamatan Gempol. Panennya berlipatganda," katanya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: