Bikin Wistawan Betah di Kota Cirebon: Perbanyak Destinasi dan Kolaborasi dengan Daerah Sekitar

Bikin Wistawan Betah di Kota Cirebon: Perbanyak Destinasi dan Kolaborasi dengan Daerah Sekitar

Goa Sunyaragi merupakan salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Cirebon. -KHOIRUL ANWARUDIN-radarcirebon.com

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon berupaya meningkatkan length of stay atau lama lama tinggal turis yang berkunjung ke Kota Cirebon.

Salah satunya dengan menambah destinasi wisata serta memperbanyak atraksi wisata. Upaya ini diharapkan dapat menambah belanja wisata sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat Kepala Disbudpar Kota Cirebon Agus Sukmanjaya mengatakan bahwa angka kunjungan turis ke Kota Cirebon pada tahun 2023 adalah sebanyak 3,5 juta wisatawan.

Secara kinerja, angka ini menunjukan peningkatan signifikan dibandingkan data yang sama pada tahun 2022 lalu.
Meskipun realisasi kunjungan wisata sudah cukup baik, namun ia tidak menampik jika masih banyak hal yang harus dioptimalkan untuk pengembangan sektor Pariwisata di Kota Cirebon.

Salah satunya terkait lama tinggal turis di Kota Cirebon yang dirasa masih terlalu singkat, yakni hanya 1,5 hari saja.
“Kalau evaluasi kami saat ini, okupansi di Kota Cirebon sudah cukup bagus. Ketersediaan kamar hotel meningkat, namun lama menginap belum sampai dua malam,” ujar Agus Sukmanjaya kepada Radar Cirebon, Jumat 1 Maret 2024.

BACA JUGA:Kebakaran Kios di Tukmudal Bikin Kaget Warga, Gegara Kipas Angin Masih Menyala

Oleh karena itu, saat ini pihaknya sedang menambah destinasi baru dan menghadirkan lebih banyak atraksi budaya agar wisatawan bisa tinggal lebih lama di Kota Cirebon.

Terlebih dengan dukungan amenitas maupun kemudahan dari sisi aksesibilitas, pihaknya yakin bahwa tingkat lama tinggal turis di Kota Cirebon dapat segera mengalami peningkatan.

Maka dari itu, untuk menarik minat wisatawan serta menambah lama tinggal turis di Kota Cirebon, diperlukan kolaborasi dengan daerah lain khususnya di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning).

Kolaborasi itu, kata Agus Sukmanjaya, dijalankan dengan membentuk konsep pariwisata terpadu yang pada intinya setiap daerah bisa menonjolkan ciri khas dan keunggulan destinasi maisng-masing, sehingga wisatawan memiliki banyak opsi untuk mengunjungi lokasi yang diinginkan.

BACA JUGA:Kasi PD Pontren: Baru Lima Pontren Aktif Mengisi EMIS

“Makanya kita tidak bisa konsep wisata berdiri sendiri. Harus berkolaborasi. Kabupaten Cirebon bisa di industri kreatifnya, Majalengka dan Kuningan ada wisata alamnya serta Indramayu unggul di sisi baharinya,” ucapnya.

Pihaknya berharap bahwa Kawasan Rebana Metropolitan yang dikembangkan sebagai zona ekonomi khusus di Jawa Barat bisa segera diselesaikan dan bisa memicu tumbuhnya sektor pariwisata di wilayah aglomerasi Ciayumajakuning.

“Sebab nantinya Kota Cirebon menjadi Hub atau titik penghubung menuju daerah lain di Jawa Barat seperti ke Majalengka, Kuningan dan Indramayu," terang Agus Sukmanjaya.

Disbudpar Kota Cirebon sendiri juga tengah menggarap sejumlah proyek untuk menambah destianasi wisata di daerah ini. Salah satunya adalah akan mengaktifkan Kembali Gedung Bundar yang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Cirebon. Gedung Bundar ini ada di area Taman Kebumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: