Ledakan Gudang Amunisi Pernah Terjadi di Cirebon, Benteng Bescherming Rata dengan Tanah, Jadilah Jl Benteng

Ledakan Gudang Amunisi Pernah Terjadi di Cirebon, Benteng Bescherming Rata dengan Tanah, Jadilah Jl Benteng

Denah Benteng Bescherming di pesisir pantai Cirebon.-Sumber: VOC 1252 (Tanpa keterangan tanggal dan pembuat)-radarcirebon.com

BACA JUGA:Akpol Buka Pendaftaran untuk Calon Taruna-taruni, Nih Syaratnya

Menurut korespondensi tanggal 1 Januari 1681 antara Komisaris Jacob van Dijk dengan Pemerintah Agung Batavia, Benteng Bescherming pada tahun 1681 terbuat dari pasak-pasak bambu yang ditegakkan (opgeworpe pagger) yang sebelumnya dimiliki oleh Cirebon.

Kemungkinan besar, pagger yang disebut adalah milik Sultan Sepuh I. Pagger ini didirikan ketika operasi anti bandit masih berlangsung pada akhir tahun 1680.

Jacob Van Dijk menjelaskan bahwa pagger itu berdiri di atas teritori VOC dan oleh sebab itu, kompeni dapat mengklaimnya. 

Tercatat dalam perjalanannya, benteng tersebut mengalami beberapa kali perbaikan, renovasi dan peningkatan.

BACA JUGA:Inilah Analisa Awal Penyebab Terbakarnya Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya

Namun, fungsi dari Benteng Bescgerming sepertinya tidak sebenar-benarnya sebuah benteng yang lauak. 

Benteng Bescherming pada awal abad ke-19 lebih banyak menjalankan fungsi seremonial.

Tugas-tugas seremonialnya antara lain mengibarkan bendera Belanda dan melepaskan tembakan salvo untuk menghormati kapal-kapal yang melintasi garis pantai Cirebon (Stockdale, 2004: 404-405).

Segala catatan buruk tentang Benteng yang “hidup segan mati tak mau” ini memuncak di penghujung bulan Oktober 1835.

BACA JUGA:One Way Akan Diterapkan Mulai 5 April 2024, Dirlantas Polda Metro Jaya: Nanti Kita Sosialisasikan

Pada siang hari pada tanggal 31 Oktober 1835, terdapat sebuah ledakan yang merusak gudang mesiu di dalam Benteng bescherming.

Bastion di sisi timur benteng dan beberapa bangunan yang berdekatan dengan gudang tersebut hancur akibat ledakan tersebut.

Tragedi ini memakan dua korban jiwa, yakni seorang kopral artileri yang diduga bertanggungjawab atas ledakan ini, seorang perempuan, dan seorang tahanan (manusia rantai).

Tragedi ledakan dan kebakaran ini mengakhiri keberadaan Benteng Bescherming di Cirebon (Javasche Courant, 4-11-1835). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: