FKKC Kerahkan Ribuan Massa

FKKC Kerahkan Ribuan Massa

Hari Ini Luruk Gedung DPRD, Kembali Tuntut ADD Rp100 Juta GUNUNGJATI – Puluhan kuwu dari berbagai wilayah di Kabupaten Cirebon yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC) kembali berkumpul. Kemarin (23/1), mereka bertemu di balai Desa Buyut, Kecamatan Gunungjati, Minggu (23/1). Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua FKKC Sukaryadi, Sekretaris FKKC Mu’adi, Penasehat FKKC H Darusa SH serta Humas FKKC sekaligus Kuwu Buyut Harsono dan puluhan kuwu dari wilayah barat, tengah, serta wilayah timur. Rapat tersebut untuk mematangkan rencana demonstrasi yang digelar hari ini (Senin, 24/1) mulai pukul 10.30-13.00 WIB di kantor bupati dan gedung DPRD. Tema yang diusung dalam aksi unjuk rasa adalah “Ada Skandalisasi Eksekutif dan Legislatif, Telah Terjadi Tindak Kejahatan dalam Kebijakan Pengelolaan APBD Kabupaten Cirebon”. “Kami ingin mengingatkan lagi, bahwa apa yang kami lakukan ini tidak main-main. Tuntutan kami tetap sama yaitu ADD minimal Rp100 juta per desa atau kalau tidak dipenuhi hapus saja dana aspirasi,” ucap Ketua FKKC Sukaryadi. Menurutnya, ada hal ironis yang terjadi dalam perjalanan dana aspirasi. Pasalnya, dalam hantaran bupati pada pertama kali tidak dicantumkan anggaran untuk dana aspirasi, namun saat pengesahan Jumat lalu (21/1), tiba-tiba dana aspirasi muncul dan disahkan. “ADD bagi kami sangat penting, karena kami sebagai kuwu yang notabene merupakan barometer masyarakat di desa masing-masing maka sudah sepantasnya dan wajar apabila kami menuntut ADD minimal Rp100 juta, karena kami yang mengetahui persis apa yang dibutuhkan masyarakat di desa,” tukas kuwu Kejuden, Kec Depok ini. Dia mengatakan, para kuwu atau FKKC akan melakukan demo besar-besaran dengan jumlah 2.000 lebih orang. Hal ini dilakukan semata-mata untuk masyarakat. FKKC tidak memiliki tendensi apa-apa, semua perjuangan yang ada hanya untuk kepentingan rakyat Kabupaten Cirebon. “Untuk demo besok (hari ini, red) apapun yang akan terjadi kita semua akan menanggungnya bersama-sama. Satu dipenjara, semua dipenjara, dan selama ini kita sudah disuruh untuk belajar berbohong diajarkan untuk belajar salah,” ujarnya berapi-api yang disambut tepuk tangan para kuwu yang hadir. Kuwu Sukaryadi menyatakan, apabila besok (hari ini) Pemda serta DPRD tidak menerima atau tidak menyetujui tuntutan FKKC, maka para kuwu akan melakukan boikot terhadap tugas perbantuan kaitan dengan pengambilan PBB ke masyarakat. Begitu pula penerimaan SPPT dari kecamatan akan ditolak. Lanjut dia, kalau sampai ADD tidak sampai minimal Rp100 juta maka para kuwu dengan tegas akan menolak dana aspirasi di setiap desanya karena selama ini para kuwu merasa dibohongi oleh dewan untuk membuat proposal pengajuan tetapi kuwu tidak mengetahui dan tidak diberitahu karena semua mekanismenya ada di anggota DPRD yang bersangkutan. Sementara itu, Kuwu Desa Buyut Harsono mengatakan walaupun persiapannya singkat, namun demo harus tetap semangat. “Kita kesampingkan kedekatan kita dengan eksekutif maupun legislatif, karena yang harus kita utamakan saat ini adalah para kuwu yang tergabung dalam FKKC. Ini semua demi rakyat,” tuturnya. Sekretaris FKKC Mu’adi menambahkan, kalau tuntutan tidak direalisasikan aksi damai bisa berubah dan jika sampai kantor dikosongkan maka pihaknya akan mendudukinya. “Sudah sangat jelas jika DPRD hanya memperjuangkan golongan atau kepentingan pribadinya. Terlihat dari angka dana aspirasi mencapai Rp26,3 miliar untuk 50 orang saja atau lebih dari setengah total dana ADD sekitar Rp50 miliar untuk 400 desa lebih,” imbuhnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: