Alhamdulillah! Liburan Lebaran, Okupansi Hotel di Cirebon Meroket
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki saat ditemui di kantornya.-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON
CIREBON, RADARCIREBON.COM - Momen libur lebaran tahun ini memiliki jumlah hari yang lebih panjang dibandingkan tahun biasanya. Dengan libur yang lebih panjang ini, okupansi hotel meningkat dengan waktu yang cukup lama.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Cirebon, Imam Reza Hakiki menuturkan rata-rata untuk city okupansi sejak tanggal 5 hingga 15 April berada di 80 persen.
Okupansi tertinggi berada Hari H lebaran, hingga H+2 Lebaran mencapai 90 persen. "Biasanya okupansi hanya tinggi selama dua atau tiga hari saja, kini karena libur lebih panjang, okupansi tinggi lebih panjang rata-rata hingga tanggal 15 April," ungkapnya.
BACA JUGA:Menang 1-0 Atas Australia, Indonesia Bertengger di Peringkat 2 Klasemen Grup A Piala Asia U-23
BACA JUGA:Tiga Kios di Tukmudal Terbakar, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik
BACA JUGA:Komang Teguh Bayar Kesalahan, Indonesia Unggul 1-0 Atas Australia
Tamu yang berdatangan didominasi dari Jakarta. Untuk okupansi di Hari H Lebaran hingga H+2, saat ini tamu sudah memesan jauh-jauh hari.
Mereka sudah mulai melakuan pemesanan sebulan atau 2 minggu sebelum lebaran.
"Saat pandemi, mayoritas tamu memiliki melakukan reservasi di last minuts, kini sudah berubah," jelasnya.
BACA JUGA:Polisi Berhasil Temukan Benda Ini di Tas Pelaku Curanmor Kuningan
BACA JUGA:Ingat! Tahun 2024 Tidak Ada Pendataan Ulang Tenaga Honorer atau Non-ASN
Rekayasa lalu lintas juga turut mempengaruhi tingkat okupansi yang terjadi selama libur lebaran. Penerapan one way selama masa mudik misalnya, turut mempengaruhi waktu menginap para tamu yang telah melakukan reservasi.
"Tak sedikit mereka yang menghindari waktu one way sehingga di reschedule ke hari berikutnya, sehingga okupansi pun tetap tinggi hingga tanggal 15 April," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: