Warga Mengeluh Atrean Poliklinik RSD Gunung Jati Kepanjangan, Begini Tanggapan Pihak Rumah Sakit

Warga Mengeluh Atrean Poliklinik RSD Gunung Jati Kepanjangan, Begini Tanggapan Pihak Rumah Sakit

Direktur RSD Gunung Jati, dr Katibi MKes menunjukkan pendaftaran online melalui aplikasi Jati Isun yang dapat diunduh di smartphone Android dan terhubung dengan aplikasi JKN Mobile. Foto:-Azis Muhtarom-Radar Cirebon

Warga Mengeluh Atrean Poliklinik RSD Gunung Jati Kepanjangan, Begini Tanggapan Pihak Rumah Sakit

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Warga mengeluh antrean poliklinik RSD Gunung Jati Kota Cirebon kepanjangan.

Keluhan itu langsung direspons oleh pihak rumah sakit. Direksi dan manajemen RSD Gunung Jati mengakui hal tersebut.

Disebutkan bahwa, pihak direksi dan manajemen talah berusaha mengatasi masalah antrean di poliklinik rawat jalan RSD Gunung Jati.

Antara lain dengan menyediakan layanan pendaftaran online. Namun demikian, layanan pendaptaran online belum dimanfaatkan secara maksimal oleh pasien.

BACA JUGA:Babak Baru Kasus Pencabulan Anak Tiri di Cirebon, Istri Sah Bakal Lapor Balik

BACA JUGA:Sanjungan Pemain Senior Timnas Indonesia, Ernando Ari Banjir Pujian

Maka, antrean panjang terjadi setiap hari. Itu karena terlalu banyak pasien yang melakukan pendaftaran secara langsung.

Direktur RSD Gunung Jati, dr Katibi MKes mengatakan, keluhan dari masyarakat disampaikan langsung kepada Pj Walikota Cirebon, Agus Mulyadi ketika menggelar inspeksi mendadak alias sidak.

Menurut Katibi, sidak digelar pada 17 Maret 2024. Ketika itu jumlah pasien yang sedang menjalani rawat jalan di poliklinik membludak hingga dua kali lipat di banding hari biasanya.

Disebutkan Katibi, pada periode 1 sampai dengan 6 April 2024, rata-rata jumlah pasien yang dilayani di poliklinik RSD Gunung Jati sekitar 480 orang.

BACA JUGA:Gagal Tembus Pintu Masuk Makam, Ini Langkah yang Bakal Diambil Keluarga Keraton Kasepuhan

Namun pada 17 April 2024 jumlahnya naik signifikan hingga mencapai 1.085 orang.

"Karena jumlah kunjungan dua kali lipat dari biasanya, antrean terlihat sangat padat," kata Katibi dilansir dari Harian Umum Radar Cirebon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: