SMAK Penabur Cirebon Juara Juara 1 National School Debating Championship tingkat Kota

CIREBON, RADARCIREBON.COM - SMAK BPK Penabur berhasil jadi Juara 1 National School Debating Championship tingkat Kota CIREBON.

Siswa dan siswi SMAK Penabur juga berhasil menjadi satu-satunya tim dari sekolah di Cirebon yang seluruh anggotanya meraih penghargaan Best Speaker serta menjadi perwakilan tingkat Provinsi.

Prestasi ini berhasil diraih oleh tim debat bahasa inggris yang diwakili oleh Sherillyn Carrone (XI IPA 2), Daud Salvatore Osborn Rorong (XI IPA 3), dan Tobias Susanto (XI IPA 3).

Sherillyn Carrone menuturkan National School Debating Championship tingkat kota Cirebon kali ini dilaksanakan di SMAN 7 kota Cirebon pada 27 April 2024 lalu.

BACA JUGA:9 ABG Diamankan Polsek Lemahwungkuk Cirebon, Terlibat Tawuran Geng Konten di Jl Kesunean

Sebelumnya, proses seleksi dilakukan dari pihak internal sekolah untuk memilih siswa terbaik yang akan mewakili SMAK Penabur.

"Februari lalu kami melakukan eleksi membuat essay dan video berdurasi 8 menit, lalu terpilihlah 3 siswa terbaik yang akhirnya menjadi satu tim untuk mewakili SMAK Penabur di National School Debating Championship tingkat kota Cirebon ini," jelasnya.

Sherillyn yang juga merupakan Ketua English Debating Club di SMAK Penabur merasa di debat kali ini tidak ada tema yang membuatnya kewalahan.

Pasalnya ia dan tim kerap berlatih baik di sekolah maupun melalui English Debating Club.

BACA JUGA:Tindaklanjut Jum'at Curhat, Polisi Bersih-bersih Sungai Sigodong di Desa Kedungdalem

"Aku suka dengan debat karena bisa melatih public speaking di samping itu aku sangat tertarik dengan hal-hal yang bersifat faktual bukan teoritis akademik,serta general knowladge sehingga debaat bahasa Inggris menjadi sangat menarik," paparnya.

Ketertarikan pada debat bahasa inggris juga diutarakan Daud Salvatore Osborn Rorong. Membaca buku menjadi hobinya sejak kecil.

Ia juga lebih senang membaca buku berbahasa Inggris karena menurutnya selalu menemukan ilmu terbaru di bidang apapun.

Saat melihat grup debat bahasa Inggris, Daud pun merasa bisa ikut memberikan argumen dengan modal pengetahuan yang ia miliki.

Sumber: