Vaksin Covid-19 Milik AstraZeneca Ditarik dari Pasaran, Begini Alasannya

Vaksin Covid-19 Milik AstraZeneca Ditarik dari Pasaran, Begini Alasannya

Ilustrasi vaksin.-pexels.com -

RADARCIREBON.COM – Produsen obat-obatan asal Swedia, yakni AstraZeneca menarik sejumlah produk vaksin Covid-19 diseluruh dunia.

Produk vaksin Covid-19 milik AstraZeneca yang ditarik dari pasaran adalah yang bermerek Covishield dan Vaxzevria.

Kedua merek vaksin hasil produksi AstraZeneca ini beredar di Uni Eropa dan penarikannya mulai berlaku sejak Selasa 7 Mei 2024 kemarin.

BACA JUGA:Rizky Ridho dan Justin Hubner Absen Lawan Guinea, Shin Tae-yong: Kita Harus Kerja Keras

BACA JUGA:Pendaftaran PPDB Jabar Dimulai 1 Juni 2024, Bey Machmudin: Tak Ada Titip-Titipan

BACA JUGA:Polresta Cirebon Gelar Coffee Morning Bersama Forkopimda, Nih Tujuannya

Dalam keterangan resmi perusahaan yang dilansir dari The Telegraph, bahwa penarikan produk vaksin dari AstraZeneca juga akan meluas ke Inggris dan beberapa negara lainnya.

“Kami akan bermitra dengan otoritas pengatur secara global untuk memulai penarikan izin edar Vaxzevria, di mana diperkirakan tidak ada permintaan komersial untuk vaksin tersebut di masa depan,” kata AstraZeneca.

Mereka beralasan, penarikan dua merek vaksin hasil produksi AstraZeneca bukan dilatarbelakangi oleh faktor kasus pengadilan baru-baru ini mengenai efek samping vaksin.

Namun, semata-mata karena alasan komersial dan terdapat banyak vaksin di pasar global yang ditujukan untuk melawan virus Covid-19 yang baru.

BACA JUGA:Soal Hukum Ibadah Haji Pakai Visa Tak Resmi, Begini Komentar MUI

BACA JUGA:Gelar Sertijab, Kapolres Cirebon Kota: Mutasi Dalam Tubuh Polri Adalah Hal yang Lumrah

Diketahui, pada April 2024 lalu, muncul laporan bahwa AstraZeneca untuk pertama kalinya mengakui dalam dokumen hukum, yang diserahkan ke pengadilan Inggris pada Februari, bahwa vaksin Covid-19 buatannya bisa memicu efek samping yang jarang terjadi.

Efek samping yang dimaksud adalah trombosis dengan sindrom trombositopenia (TTS), yang menyebabkan pembekuan darah dan rendahnya jumlah trombosit darah.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia sudah mengganti penggunaan vaksin Covid-19 impor.

BACA JUGA:Kapolresta Cirebon Pimpin Sertijab Kasat hingga Kapolsek, Berikut Daftar Nama dan Jabatannya

BACA JUGA:17.660 Tempat Duduk Telah KAI Daop 3 Cirebon Siapkan untuk Sambut Liburan Kenaikan Isa Almasih

Menurutnya, saat ini Indonesia sudah menggunakan vaksin buatan dalam negeri yang efek sampingnya relatif jauh lebih aman.

"Yang pemerintah kasih sekarang adalah produksi dalam negeri semua, yang teknologinya relatif jauh lebih aman," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat 5 April 2024.

Menkes Budi mengungkapkan, bahwa virus Covid-19 masih ada di dunia, meskipun saat ini sudah menjadi endemi. Maka, vaksin Covid-19 masih dibutuhkan.

“Khususnya bagi kelompok masyarakat komorbid maupun mereka yang akan pergi melakukan perjalanan ke luar negeri,” ungkapnya.

BACA JUGA:Lantik 19 Pejabat Administrator dan Pengawas, Bupati Cirebon: Sudah Kantongi Izin Mendagri

BACA JUGA:PPDB Tingkat SMA 2024 Dimulai, Disdik Jabar Buka Kuota 300ribu Siswa Baru

Apabaila untuk yang komorbid, lanjut Budi, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang, sehingga vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang kini telah tersedia di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan masih tetap dianjurkan.

"Boleh vaksinasi lagi, jangan lupa pakai vaksin dalam negeri," kata Menkes.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak akhir 2022 telah mengganti pengadaan vaksin Covid-19 impor dengan produksi dalam negeri, yakni vaksin bermerek IndoVac yang diproduksi oleh BUMN farmasi PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat.

Selain itu Indonesia juga telah memproduksi vaksin InaVac dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia bersama Universitas Airlangga (Unair) di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase