Faktor Ekonomi Penyebab Anak di Cirebon Depresi saat HP Dijual Orang Tua, Kabid Disdik: Tidak Bisa Menyalahkan

Faktor Ekonomi Penyebab Anak di Cirebon Depresi saat HP Dijual Orang Tua, Kabid Disdik: Tidak Bisa Menyalahkan

Seorang anak di Kota Cirebon depresi karena HP dijual oleh orang tua. Kabid Dikdas Disdik Kota Cirebon, Ade Cahyaningrum menyampaikan keterangan kepada wartawan.-Dedi Haryadi-radarcirebon.com

RADARCIREBON.COM - Seorang anak di Kampung Gunungsari Bedeng, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, mengalami depresi usai HP miliknya dijual oleh orang tua.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Ade Cahyaningrum mengatakan, permasalahan ini bermula dari internal keluarga yang berkaitan dengan faktor ekonomi.

"Menurut cerita dari Pak RT dan RW, anak ini mengumpulkan uang untuk beli HP. Jadi mungkin ada kesedihan mendalam yang tidak terungkapkan," kata Ade, kepada radarcirebon,com, Senin, 13, mei 2024.

Ade mengungkapkan, berdasarkan informasi yang didapatkan, anak tersebut sebenarnya berperilaku baik, kecerdasannya juga baik. Bahkan, tidak pernah ada masalah sejak kelas 1 sampai Kelas 6.

BACA JUGA:Polisi Majalengka Amankan Pelaku Pembakaran Mobil dan Rumah Mantan Istri di Rajagaluh

Pihaknya juga meminta agar masyarakat tidak menyalahkan orang tua, karena menghadapi persoalan ekonomi.

"Kita tidak bisa juga menyalahkan orang tua, karena ini ada masalah ekonomi. Jadi HP ini dijual juga buat makan," tuturnya.

Soal gangguan kesehatan mental dan psikologi yang dialami, Ade menduga, kesedihan anak ini sangat mendalam yang tidak bisa keluar karena termasuk anak pendiam.

"Jadi pulang ke rumah, HP sudah dijual. Mungkin hatinya tidak nerima," ujarnya.

BACA JUGA:HP dan Sepeda Dijual Orang Tua, Seorang Anak di Gunungsari Bedeng Cirebon Depresi Berat

Dari pendalaman yang sudah dilakukan dinas pendidikan, anak dan keluarga tersebut adalah penerima bantuan dari pemerintah. 

"Ada Kartu Indonesia Pintar, PIP juga diberikan, Dinsos memberikan PKH. Kemudian dari kelurahan ada swadaya memberikan bantuan. Tapi ini kembali ke kebutuhan sehari-hari, jadi mungkin masih tidak cukup," katanya.

Mengenai penanganan yang akan dilakukan, Ade mengungkapkan, anak tersebut membutuhkan terapi secara berkelanjutan. Termasuk kesinamabungan untuk memberikan bantuan dari sisi ekonomi.

"Saya memperhatikan, masih besar kemungkinan anak ini untuk sembuh," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: