Bandara Moskow Dibom, 31 Tewas

Bandara Moskow Dibom, 31 Tewas

MOSKOW - Teror bom kembali mengguncang dunia. Sebuah bom meledak di Bandara Internasional Domodedovo, Moskow, Rusia, tadi malam WIB (24/1). Sedikitnya 31 orang tewas dan lebih dari 130 lainnya terluka dalam sebuah serangan yang diduga dilakukan pengebom bunuh diri. Sebagian di antara korban luka itu dalam kondisi kritis. Kepada sebuah radio Rusia, saksi mata melukiskan pengeboman itu mirip dengan adegan pembantaian atau pembunuhan. Potongan mayat dan darah terlihat memenuhi ruangan setelah bom menghajar bagian klaim bagasi terminal kedatangan bandara terbesar di Rusia tersebut. ”Sore ini ledakan meluluhlantakkan terminal kedatangan di Bandara Domodedovo,” kata Vladimir Markin, juru bicara komite penyelidik Rusia. Dia menyatakan penyelidik sedang mengusut aksi teror itu. Bom tersebut diklasifikasikan sebagai serangan teroris. Itu juga aksi teror pertama ke jantung wilayah Rusia tahun ini. Ledakan yang dahsyat tersebut terjadi pukul 16.32 waktu Moskow (sekitar pukul 20.32 WIB). Kantor berita RIA Novosti menyebut bahwa bom itu diduga kuat diledakkan oleh seorang pengebom bunuh diri. Ini sejalan dengan informasi penyelidik. ”Berdasar penyelidikan awal, bahan peledak tersebut sengaja diledakkan oleh seorang pelaku bom bunuh diri di terminal kedatangan internasional,” kata sumber di kalangan penyelidik kepada kantor berita Interfax. Asap tebal memenuhi terminal atau ruang tempat pengambilan ba­ga­si sesaat setelah ledakan tersebut. Para penumpang pun berlarian menyelamatkan diri menuju pintu darurat bandara itu. Stasiun radio The Russkaya Sluzhba Novostei lalu mengutip keterangan seorang turis bernama Viktor. Dia mengaku mendengar bunyi ledakan sangat keras dari luar bandara ketika menunggu mobil jemputan. ”Setelah ledakan itu, saya melihat seorang polisi keluar dengan kondisi belepotan darah dan potongan daging di sekujur tubuhnya. Polisi itu berteiak, ”Saya selamat, saya selamat!?” ceritanya. Saksi mata lain bernama Andrei juga menuturkan apa yang dilihatnya. Saat itu, dia berdiri dekat meja (bagian) informasi di bandara. ”Sejumlah orang yang terbakar (akibat bom) berlarian sambil membawa potongan daging (mayat) di atas usungan,” kata dia. ”Kejadiannya mencekam dan mengerikan. Puluhan orang (yang jadi korban) ditarik (dari lokasi) dengan usungan atau troli,” lanjutnya kepada radio City FM. Kesaksian Nadezhda, penumpang pesawat, juga senada. ”Korban luka dibawa dengan usungan atau digendong. Kebanyakan mereka bersimbah darah,” ujarnya. Perdana Menteri (PM) Rusia Vla­dimir Putin telah diberitahu soal insiden pengeboman tersebut. Reak­si keras justru dilontarkan Presi­den Dmitry Medvedev. Dia berjanji menumpas siapa saja yang terlibat dalam serangan bom bunuh diri itu. ”Keamanan akan diperketat dan juga diperkuat di pusat-pusat transportasi yang besar,” tulisnya di situs jejaring sosial Twitter. ”Kami berduka cita bagi para korban serangan teroris di Bandara Domodedovo. Para pelakunya akan ditumpas dan dihukum.” Dalam pidatonya di televisi setelah ledakan bom tersebut, Medvedev menyatakan bahwa dirinya telah memerintahkan pasukan keamanan khusus berjaga-jaga di pusat-pusat transportasi Moskow. Langkah-langkah keamanan juga disiapkan lewat kerja sama dengan Federal Secury Service (FSB), dinas intelijen utama Rusia pengganti KGB pada era Uni Soviet. Menurut Medvedev, insiden tersebut menunjukkan bahwa undang-undang keamanan di Rusia tak diikuti dan dipatuhi sepenuhnya. Dia juga menginstruksikan staf pemerintahannya menyediakan bantuan darurat bagi para korban ledakan. Moskow langsung dinyatakan dalam kondisi siaga satu. Polisi dan petugas keamanan dikerahkan untuk berjaga-jaga di seantero kota. Terutama, lokasi-lokasi strategis yang dikunjungi banyak orang. ”Seluruh petugas keamanan melakukan patroli untuk mencari orang-orang yang dicurigai di tempat-tempat umum. Mereka terutama harus memberikan perhatian lebih besar ke pusat transportasi,” ungkap seorang aparat penegak hukum Rusia. Keamanan di bandara lain di Kota Moskow juga diperketat. Petugas keamanan menggeledah kopor calon penumpang. Pemeriksaan juga dilakukan dengan kamera pengawas di terminal bandara. Saat ini Moskow memiliki lima bandara.  Selain Bandara Domodedovo, ada Bandara Internasional Sheremetyevo, Bandara Internasional Ostafyevo, Bandara Internasional Vnukovo, dan Bandara  Bykovo. Bandara Sheremetyevo menjadi bandara kedatangan penumpang asing (dari luar negeri) yang paling umum. Tetapi, Bandara Domodedovo menjadi bandara terbesar dari jumlah penumpang. Bandara itu melayani penerbangan international dan domestik. Meskipun Domodedovo diang­gap sebagai bandara terbesa­r dan termodern di Rusia, prosedur keamanan di sana sering dipertanyakan. Pada 2004, dua pelaku bom bunuh diri berhasil naik pesawat di Bandara Domodedovo dengan membeli tiket secara ilegal lewat petugas bandara. Kedua pengebom meledakkan diri di udara dan menewaskan seluruh penumpang (90 orang) dari dua penerbangan. Moskow juga sejak lama menjadi target serangan kelompok militan Chechnya. Dua bom bunuh diri yang dilakukan dua perempuan meledakkan stasiun kereta api bawah tanah (metro) di Moskow pada 29 Maret 2010. Saat itu, 40 orang tewas dan lebih dari 100 luka-luka. Pada Desember 2009 pemberontak Chechnya juga bertanggung jawab atas peledakan kereta api cepat di antara Moskow dan St. Petersburg. Serangan tersebut menewaskan 26 orang. (AFP/AP/Rtr/dwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: