Warga Sindanghayu Minta Kuwu Mundur, Camat Beber Bilang Begini

Warga Sindanghayu Minta Kuwu Mundur, Camat Beber Bilang Begini

Warga Desa Sindanghayu melakukan demo atas tindakan kepala desa yang telah berbuat pelecehan terhadap salah satu warga.-Asep Brd-radarcirebon.com

BACA JUGA:Aroma Dendam Bakal Berlanjut, Indonesia Satu Grup Lagi Bareng Vietnam, Kali Ini di ASEAN Cup 2024

"Dari hasil audiensi, korban hanya ingin kuwu minta maaf dan mengakui kesalahan disertai surat pernyataan, jadi tuntutan korban sudah terpenuhi," jelasnya.

Meski begitu, dirinya sebagai atasan para kuwu di Kecamatan Beber, tetap memberikan teguran atas apa yang telah terjadi.

Namun untuk memberhentikan kuwu sesuai dengan keinginan warga, dirinya tidak bisa melakukan hal tersebut.

"Harus sesuai prosedur, dan itu harus ditempuh oleh warga yang merasa keberatan," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Sindanghayu, menggelar aksi unjuk rasa di aula desa setempat, Selasa 21 Mei 2024.

Kedatangan mereka, untuk meminta pengakuan dari kuwu atas upaya pelecehan yang dilakukan terhadap salah satu warga.

Selain pengakuan telah berbuat pelecehan, warga juga menuntut mundur kepada kuwu yang sudah menjabat 2 periode itu.

Ratusan warga yang geram dengan dugaan perlakuan tidak menyenangkan itu, mendatangi kantor desa setempat untuk meminta klarifikasi dari kuwu. 

Berlokasi di aula desa setempat, permintaan klarifikasi dari kuwu dan kronologi yang dijabarkan oleh korban disaksikan ratusan warga. 

Dalam audiensi tersebut, hadir jajaran Polsek, Koramil, Camat, Satpol PP Beber dan unsur Forkopimcam lainnya.

Dalam audiensi yang digelar sekitar pukul 09.30 WIB itu, korban membeberkan aksi dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Kuwu Sindanghayu. 

Kronologi yang dijabarkan korban, juga diperkuat dengan kesaksian yang diutarakan oleh putri korban. 

Dalam kesempatan tersebut, pihak keluarga korban meminta pengakuan dari kuwu di hadapan warga, atas tindakan pelecehan yang telah dilakukan olehnya. 

"Pak kuwu yang terhormat, masih ingat nggak almarhum ayah saya yang mendukung sewaktu pemilihan," ucap putri korban kepada kuwu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: