Pembangunan Jatinangor City of Digital Knowledge Dimatangkan
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memaparkan Konsep Berbasis Solusi Pembangunan: Kota Pengetahuan Digital, dalam acara Business to Government (B2G) Sunset Networking dengan Tema: Sustainable Collaboration, bertempat di Locca Sea House-Biro Adpim Jabar-
BADUNG, RADARCIREBON.COM - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Herman Suryatman berdiskusi dengan berbagai pihak untuk mematangkan pembangunan kawasan Jatinangor dengan konsep Jatinangor, City of Digital Knowledge atau kota pengetahuan digital.
Herman memaparkan konsep Jatinangor, City of Digital Knowledge, kepada praktisi, akademisi teknologi digital, dunia usaha mancanegara, dan pemerintahan, sekaligus untuk mendapatkan masukan.
Pertemuan tersebut bertajuk Business to Government (B2G) Sunset Networking: Sustainable Collaboration yang digelar di kawasan Jimbaran Hub, Kabupaten Badung, Bali, Selasa 21 Mei 2024.
BACA JUGA:Nah Loh! Bukan 3 Orang, Pelaku Pembunuhan Vina yang Masih DPO Ternyata Berjumlah 4
BACA JUGA:Ramadhani Beri Klarifikasi Terkait Namanya yang Dikaitkan Atas Kasus Pembunuhan Vina
BACA JUGA:HUT ke-78 Kodam III-Siliwangi, Pj Bupati Cirebon: Mari Bangun Daerah Ini Lebih Maju
"Banyak wawasan baru, tadi kita berdiskusi dengan teman-teman dari Bappenas, Kemendagri, Kementerian PUPR, praktisi, akademisi, dunia usaha juga ada Direktur FabLab Barcelona," ujar Herman.
Dalam pertemuan itu, Herman memaparkan tentang bagaimana membangun sebuah kota agar masyarakatnya sejahtera dan berkelanjutan.
"Kunci utama untuk mewujudkannya bukan semata kapasitas teknologi digital tetapi perlu kolaborasi, nyali, dan aksi dari para pemangku kepentingan," tuturnya.
BACA JUGA:Toni Kroos Umumkan Pensiun, Ingin Persembahkan Trofi Liga Champions untuk Real Madrid
BACA JUGA:7 Terpidana Kasus Vina Cirebon Dibawa ke Polda Jabar, Bakal Kembali Diperiksa
BACA JUGA:CPNS 2024: Pemerintah Siapkan 100 Ribu Formasi CPNS Fresh Graduate untuk IKN
Pembangunan Jatinangor, City of Digital Knowledge, fokus utamanya adalah pengembangan industri pengetahuan dari sektor manufaktur atau industri tradisional, dan menekankan pada penciptaan komunitas yang mandiri dengan literasi digital yang kuat.
Herman mengatakan, pembangunan Jatinangor, City of Digital Knowledge membutuhkan dukungan startup teknologi, kolaborasi dan hub inovasi, blended finance, dan pemanfaatan sumber daya efisien.
"Kolaborasi dan sharing ilmu sangat penting terkait bagaimana kita membangun kota cerdas berkelanjutan dengan piloting smart city yang sedang kita create adalah Jatinangor, City of Digital Knowledge," kata Herman. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase