Humble Bragging, Budaya Pamer dengan Rendah Hati

Humble Bragging, Budaya Pamer dengan Rendah Hati

Psikolog Klinis Sociamedic Clinic Cirebon, Sofia Halida Fatma MPsi-APRIDISTA SITI RAMDHANI-RADAR CIREBON

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Budaya pamer saat ini sering ditampakkan dengan kata-kata yang menunjukkan seolah seseorang bersikap rendah hati.

Perilaku ini dikenal sebagai humble bragging. Jika tidak disadari dan prilaku ini melekat ternyata bisa memberikan efek buruk pada seseorang.

Psikolog Klinis Sociamedic Clinic Cirebon, Sofia Halida Fatma MPsi menuturkan humble bragging merupakan sikap sombong atau pamer yang tersirat dilakukan oleh seseorang.

Hal ini dilakukan dengan merendahkan diri sendiri, mengeluh, bahkan mengutuk keadaan sendiri yang sesungguhnya berbanding terbalik dengan kenyataan.

BACA JUGA:Setelah Viral Linda Teman Vina Cirebon Akan Diperiksa Polisi? Begini Respons Pihak Keluarga

Misalnya, seseorang mengeluh tentang pencapaiannya untuk menonjolkan diri sendiri.

"Kadang mereka ada yang tidak sadar melakukan prilaku ini namun ada juga yang memang sudah menjadi kebiasaan," tuturnya.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi humble bragging dilakukan oleh seseorang.

Mulai dari pengalaman masa lalu, dimana keadaan memaksanya menjadi orang seperti itu agar tidak dinilai rendah dan mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar.

BACA JUGA:Muncul Nama Aldo Sebagai Otak Pembunuhan Vina dan Eki, Cek Faktanya

BACA JUGA:DPRD Diskusi Produktif SPBE Bareng Komisi A DPRD Kabupaten Grobogan

"Banyak faktor yang bisa terjadi, biasanya lebih erat terjadi karena pengalaman masa lalu yang akhirnya membentuk kepribadian ini," terangnya.

Humble bragging pada akhirnya bisa menjadi sebuah kepribadian seseorang jika terjadi berulang.

Kepribadian ini dibentuk dari pencarian jati diri saat remaja, biasanya setelah ia dewasa yakni 18 tahun ke atas maka kepribadian tersebut mulai terbentuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: