Tani Muda Cipancur Ikuti Pelatihan Pupuk Organik

Tani Muda Cipancur Ikuti Pelatihan Pupuk Organik

KALIMANGGIS - Kelompok Tani Muda Desa Cipancur, Karya Mandiri, mengikuti pelatihan agribisnis tentang pengolahan pupuk organik. Pelatihan agribisnis tani muda digelar atas kerja sama dengan pemerintahan setempat. Kegiatan kali pertama ini dihelat di Dusun Wage RT 02 RW 04 Desa Cipancur, Kalimanggis Kuningan, Kamis (27/2). Tujuannya untuk membantu warga agar bisa kembali memanfatkan pupuk organik. Ketua Kelompok Tani Muda Cipancur Mumu Mahmud menjelaskan, pemanfaatan potensi alam untuk dijadikan pupuk karena selama ini tidak pernah dilirik. Untuk itu, dengan berbekal pengetahuan mencoba melakukan pengolahan. “Selain murah, pupuk organik itu ramah lingkungan. Orang tua dulu menggunakan pupuk organik, kenapa kita tidak kembali lagi. Sebab, dengan penggunaan pupuk unorganik tanah menjadi rusak,” jelasnya Mumu. Alasan melibatkan anak muda karena peran pemuda tani saat ini sangat diperlukan untuk menggerakkan pembangunan agribisnis. Sehingga, transformasi budaya dari pertanian yang tradisional menjadi pertanian modern yang berorientasi agribisnis dapat terwujud. Generasi muda pertanian atau yang sering disebut pemuda tani, lanjut Mumu, merupakan mayoritas penduduk pedesaan. Umumnya mereka memiliki latar belakang pendidikan yang relatif tinggi ketimbang orang tuanya, sehingga memiliki sikap dan mental lebih terbuka terhadap pembaharuan pertanian yang lebih modern dan maju. Dikatakannya, usia yang masih relatif muda, pemuda tani memiliki sifat-sifat yang dinamis, terbuka, spontan dan berani. Dengan sifat-sifat yang dimiliki ini, merupakan awal dalam upaya mempersiapkan petani masa depan yang modern dan berwawasan agribisnis. Menurutnya, melalui pendidikan, pelatihan, dan bimbingan penyuluhan, pemuda tani dikenalkan kepada paradigma baru pembangunan pertanian, yaitu pembangunan sistem agribisnis yang berorientasi pasar. “Ada empat hal yang perlu dimiliki jiwa kewirausahaan agribisnis pemuda tani, yaitu petani atau pelaku usaha agribisnis yang maju dan modern, pemimpin petani masa depan, pelopor dan penggerak pembangunan pertanian perdesaan, dan penyuluh pertanian swadaya,” ujar dia. Sebelumnya, kelompak tani ini pernah menciptakan mesin pengolahan pupuk organik yang memanfaatkan kotoran kambing. Hingga saat ini pengolahan kotoran kambing masih dilakukan Kelompok Tani Muda Desa Cipancur. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: