Jebor, Maskot Pilkada 2024 yang Berasal dari Ciri Khas Majalengka

Jebor, Maskot Pilkada 2024 yang Berasal dari Ciri Khas Majalengka

Maskot Jebor yang diluncurkan oleh KPU Kabupaten Majalengka pada Pilkada 2024 mendatang untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.-Radar Cirebon-

MAJALENGKA, RADARCIREBON.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten MAJALENGKA, resmi memperkenalkan maskot untuk Pilkada 2024 mendatang.

Maskot yang diberi nama Jebor ini, merupakan kata yang diambil dari ciri khas Majalengka sendiri.

Jebor yang merupakan gabungan dari kata Jeni dan Bora ini, memiliki arti 'Pabrik Genting' jika diartikan dalam Bahasa Indonesia.

Pabrik genting sendiri, merupakan usaha yang banyak dilakukan oleh warga Majalengka, berderat di sepanjang jalan Cirebon Bandung.

BACA JUGA:Bakal Ada Perubahan di Persib Bandung, 5 Pemain Ini Dipertahankan

Perkenalan Maskot Jedor untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024 mendatang, dilakukann di taman alun-alun Kota Majalengka, Rabu 5 Juni 2024.

Ketua KPU Kabupaten Majalengka, Teguh Fajar Putra Utama, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tahapan Pilkada tahun 2024.

Seperti diketahui, untuk Pilkada 2024, Kabupaten Majelengka akan melakukan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang akan digelar pada tanggal 27 November 2024 mendatang. 

Maskot dan tagline tersebut, kata Teguh, merupakan hasil dari seleksi sayembara yang telah dilakukan sebelumnya oleh KPU Kabupaten Majalengka.

BACA JUGA:Kabupaten Kuningan Miliki Mini Teater, Disini Lokasinya

Maskot untuk Pemilihan Bupati Majalengka adalah Si Jebor. Maskot perempuan diberi nama Jeni, sedangkan maskot laki-laki diberi nama Bora, digabung menjadi Jebor.

"Sebagaimana yang diketahui, produksi pabrik genting di Majalengka cukup banyak. Oleh karena itu, KPU memilih Jebor sebagai maskot untuk mendorong UMKM lokal sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada Majalengka," kata Teguh dikutip dari Radar Cirebon.

Maskot Jebor terdiri dari sepasang, laki-laki dan perempuan, dengan wajah yang terbuat dari genting. 

Keduanya mengenakan baju kodok berwarna denim lengkap dengan logo KPU di dada. Selain itu, keduanya juga memegang paku dan kertas surat suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: