Menuju Kampanye Pilkada Jawa Barat Yang Ramah, Bukan Marah
Ahyarudin SPdI, mahasiswa S2 UMJ dan pegiat kepemiluan.--
Dalam tulisan ini, saya coba sarikan tanya-jawab wawancara itu dalam bentuk narasi.
Sengaja judul diatas saya pilih agar tidak keluar dari tema pembicaraan hasil wawancara.
Walaupun demikian, mungkin bisa sebagai gambaran praktek pilkada 2018 di luar Jawa Barat.
Namun, dari 5 (lima) tanya-jawab di atas, hanya 3 (tiga) saja yang saya narasikan, mengingat tanya-jawab point ke 4 (empat) dan 5 (lima) include dalam tanya-jawab sebelumnya pada point 1, 2 dan 3.
Pertama, Bagaimana anda melihat Pilkada Jawa Barat? Apakah Pilkada Jawa Barat akan terimbas kisruh politik yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu?
Menurut saya, Pilkada Jawa Barat dapat menjadi miniatur proses pilkada bagi daerah lainnya di Indonesia.
Jumlah penduduk provinsi Jawa Barat terpadat dibanding daerah lain. Bahkan Jawa Barat berada di posisi nomor 1 dari jumlah penduduk se-Indonesia.
Kepadatan penduduk Jawa Barat sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Pilkada atau Pemilihan Serentak.
Semakin padat penduduk maka semakin berpotensi untuk terjadinya kekisruhan politik.
BACA JUGA:Serius Berantas Judi Online, Menkominfo: Dalam Waktu Dekat Satgas Akan Terbentuk
Disamping itu, Jawa Barat juga menjadi kans politik pasca Pilpres. Seluruh elit politik dipastikan tidak ingin ketinggalan kans dalam pilkada Jawa Barat.
Banyaknya kepentingan di Pilkada Jawa Barat inilah yang kemudian menambah sederet persoalan pelaksanaan Pilkada nanti.
Namun demikian, kepadatan penduduk yang menjadi penyebab utama terjadinya konflik dan kekisruhan politik di pilkada, tidak akan terjadi di Jawa Barat, atau paling tidak dapat terhindari.
Sekalipun kemajemukan warga begitu kental, keberagaman suku dan agama sangat tinggi, perbedaan karakter dan watak warga juga variatif, namun dalam perspektif pendidikan di provinsi terbilang meningkat.
Tingkat pendidikan inilah yang menjadikan warga Jawa Barat siap menghadapi Pilkada. Warga Jawa Barat sudah makin cerdas dalam proses pelaksanaan Pilkada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: