Ono: PDIP Terlatih Ditinggal Kader Maju di Pilkada

Ono: PDIP Terlatih Ditinggal Kader Maju di Pilkada

Ketua DPD PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Ono Surono ST angkat bicara perihal majunya Ayu dari partai lain.-Samsul Huda-Radar Cirebon

CIREBON, RADARCIREBON.COM - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono ST mengatakan, partainya sudah terlatih ditinggal kader maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Hal tersebut diduga terkait majunya Wahyu Tjiptaningsih SE MSi menjadi Calon Bupati Cirebon, namun dari partai lain. 

Menurut Ono, mundurnya Hj Ayu dari PDIP dan maju dari partai lain tidak menjadi soal. Bahkan, PDIP sudah terlatih dengan keluarnya kader dan maju di pilkada. 

Contohnya, tahun 2013, Mantan Bupati Cirebon Dedi Supardi mendorong istrinya maju di Pilbup Cirebon dari partai lain. Faktanya, PDIP tetap menang. 

BACA JUGA:Bikin Penasaran Marselino, Segini Harga 'Pentopel' Sepatu Hitam Thom Haye

"Bukan mundur, tapi maju dari partai lain. Kita kan pernah mengalami hal itu di tahun 2013," jelas Ono usai rapat konsolidasi internal PDIP perjuangan di ballroom Hotel Apita, Jumat 14 Juni 2024. 

Ditambahkan Ono, Wahyu Tjiptaningsih atau biasa disapa Hj Ayu yang hendak maju dalam Pilkada Kabupaten Cirebon 2024, tidak menjadi persolan bagi PDIP.

"Jadi bagi kita terkait Bu Ayu, ya biasa saja, karena sudah terbiasa menghadapi seperti ini. Artinya, bukan menjadi persoalan besar bagi kami," tegas Ono.

Menurutnya, ada beberapa poin dari hasil konsolidasi internal partai, salah satunya tercantum dalam surat tugas kepada Imron sebagai Bacabup Kabupaten Cirebon yang diusung oleh PDI Perjuangan. 

BACA JUGA:Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Luwu Utara dan Tanah Laut

Sehingga selain konsolidasi pemenangan Pilkada pada hari ini, nanti ditindaklanjuti sampai konsolidasi tingkat ranting, bahkan anak ranting. 

"Jadwalnya, nanti akan kita diserahkan kepada Pak Imron dan DPC PDIP," kata Ono. 

Pada poin kedua, lanjut Ono, surat tugas juga memerintahkan kepada Imron untuk menjalin kerjasama antara PDIP dengan partai lain serta menentukan calon wakil bupatinya dari partai lain untuk bisa mengusung. 

"Kita masih sangat fleksibel, memang sebelum dalam dua kali pilkada kemarin, kita satu paket, dan bisa juga pilkada sekarang mengusung satu paket, tapi tidak menutup kemungkinan bisa juga berkoalisi dengan partai lain," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: