Skema Murur Pertama Kali Diterapkan Jemaah Haji Indonesia dari Arafah ke Mina
Skema murur pergerakan jemaah haji Indonesia pertama kali diterapkan.-Hilman Fauzi - Kemenag-radarcirebon.com
RADARCIREBON.COM - Skema murur atau melintas diterapkan pertama kalinya untuk pergerakan jemaah haji Indonesia dari Arafah ke Mina.
Skema murur ini, pertama kali diterapkan pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan, jajaran kemenag telah mengupayakan agar penerapan skema ini dapat berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah yang saya lihat relatif tertib. Insya Allah lancar," kata Menag Yaqut di Maktab 98 Arafah.
BACA JUGA:Tak Masuk Logika, MUI Tolak Usulan Pemberian Bansos Kepada Korban Judi Online
Sebagai informasi, skema murur diterapkan untuk menjaga keselamatan jemaah haji. Pasalnya kerap terjadi kepadatan di area Muzdalifah.
Dengan skema murur, setelah menjalani wukuf di Arafah, jemaah melewati kawasan Muzdalifah dengan tetap ada di atas bus. Setelah itu, mereka langsung dibawa ke tenda di Mina.
Kemenag menargetkan sebanyak 55 ribu jemaah yang mengikuti skema murur dalam pergerakan ibadah haji.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief menilai kebijakan murur ini dapat berlangsung sesuai rencana.
BACA JUGA:Daftar Jalur Mandiri di PTN Pakai KIP Kuliah Sudah Dibuka, Berikut Syarat dan Tata Caranya
"Alhamdulillah kami juga berterima kasih kepada jemaah yang telah tertib mengikuti skema ini," tutur Hilman.
"Hingga pukul 21.00 WAS ini, sekitar 40 ribu jemaah murur sudah kita berangkatkan. InsyaAllah sesuai rencana, pukul 22.30 WAS sudah selesai 55 ribu jemaah. InsyaAllah tidak ada kendala," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: