Waspada! Anak-anak Rentan Terjangkit DBD Saat Musim Pancaroba
Ilustrasi DBD--
Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan berbagai upaya dalam pengendalian DBD, mulai dari PSN 3M Plus, fogging terfokus, peningkatan kapasitas layanan kesehatan.
Kemudian peningkatan kerja sama lintas sektoral dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mendukung regulasi-regulasi yang telah dikeluarkan terkait pengendalian penyakit DBD.
BACA JUGA:Surat Tugas Demokrat Jatuh ke Tangan Ayu, Siapa Calon Wakil Bupati Cirebon?
Perlu diketahui, Penyakit DBD ditandai gejala seperti demam mendadak 2-7 hari, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tulang, dan bila berat akan ditemukan bintik-bintik merah pada kulit (ruam kulit).
Pada DBD terjadi kebocoran pembuluh darah, sehingga banyak cairan yang keluar dari pembuluh darah.
Oleh karena itu, trombosit yang merupakan sel darah yang berfungsi untuk membantu terjadinya pembekuan darah, berkumpul pada dinding pembuluh darah untuk menutupi kebocoran pembuluh darah yang terjadi.
Banyaknya cairan yang keluar tersebut juga menyebabkan terjadinya pemekatan cairan darah.
BACA JUGA:Jadwal Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Ketemu Raja Asia di Awal Laga
Maka, untuk memastikan seseorang menderita DBD selain gejala demam, sakit kepala dan lainnya, dilakukan pemeriksaan darah.
Pada pasien DBD biasanya ditemukan jumlah trombosit menurun dan hematokrit meningkat artinya darah mengalami pengentalan akibat tubuh kehilangan banyak cairan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: