Hakim Eman Curi Perhatian di Sidang Pegi Gara-gara Mau Tepuk Tangan Tapi Ditahan

"Kalau salah tangkap berarti penetapan tersangka harus digugurkan?," sambung kuasa hukum Pegi.

"Iya, kalau salah tangkap maka penetapan tersangka harus digugurkan," timpal Suhandi. 

Pengunjung yang menyaksikan sidang tersebut langsung merespon jawaban Suhandi dengan tepuk tangan riuh yang memecah keheningan di ruang sidang.

Untuk menenangkan suasana, Hakim Eman sampai mengetuk palu sidang. Dia memerintahkan pengunjung untuk diam.

Tidak cukup dengan mengetukan palu sidang, Eman juga mengatakan, bahwa dirinya juga menahan diri untuk bertepuk tangan.

"Diam ya, enggak usah tepuk tangan. Saya juga pengin tepuk tangan ini cuma saya tahan," kata Eman. 

Namun bukannya diam, pengunjung sidang justru bertepuk tangan lagi merespons pernyataan Hakim Eman.

Seperti diketahui, sidang praperadilan Pegi Setiawan memasuki hari ketiga, Rabu 3 Juli 2024.

Sebelumnya, sidang perdana digelar pada selasa dengan agenda pembacaan permohonan praperadilan oleh tim kuasa hukum Pegi Setiawan.

Hari kedua, Selasa 2 Juli 2024 sidang dilanjutkan dengan tiga agenda. Yaitu, pembacaan jawaban dari pihak termohon yakni Polda Jawa Barat, kemudian replik dan duplik.

Adapun agenda sidang hari ketiga mendengarkan keterangan saksi dan ahli. Tim kuasa hukum Pegi Setiawan pun siap menghadirkan lima orang saksi di PN Bandung.

Salah satu kuasa hukum Pegi, Toni RM mengungkap nama-nama saksi yang akan dihadirkan. Antara lain, Dede Kurniawan, Suharsono alias Bondol, dan juga saksi ahli pidana. 

Menurut Toni, para saksi yang dihadirkan akan memberikan keterangan yang meringankan Pegi.

Mereka akan menjelaskan posisi Pegi Setiawan pada saat peristiwa pembunuhan Vina dan Eky terjadi.

Salah satu saksi atas nama Bondol, dikenal sebagai teman kerja Pegi yang pada saat itu bersama-sama berada di Bandung. (*)

Sumber: