Begini Penjelasan BMKG Soal Masih Ada Hujan di Puncak Musim Kemarau

Begini Penjelasan BMKG Soal Masih Ada Hujan di Puncak Musim Kemarau

Prediksi awal musim hujan.--radarcirebon.com

Diantaranya, termonitornya aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua. 

Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia. 

"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," imbuhnya. 

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5-11 Juli 2024. 

BACA JUGA:30 Tahun ke Depan Persib Kelola Stadion GBLA, Pemerintah Sudah Setuju

BACA JUGA:KOCAK! Warga Depok Lapor ke Damkar Ada Ular di Rumahnya, Duh Ternyata...

Wilayah yang dimaksud yaitu, Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. 

Guswanto mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang.  

Utamanya masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai.

Terkait cuaca ekstrem pada 3 Juli 2024 kemarin telah terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan hujan es di wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok. 

BACA JUGA:Coklit Data Pemilih Kota Cirebon Sudah 85 Persen, Simak Penjelasan Pj Walikota dan Ketua KPU

Hal ini disebabkan adanya awan Cumulunimbus (CB) yang terbentuk akibat daya angkat atau konvektif yang cukup kuat di wilayah tersebut. 

Proses hujan diawali dengan kondensasi uap air teramat dingin melewati atmosfer di lapisan atas level beku. Es yang terbentuk umumnya memiliki ukuran besar. 

Pada saat kumpulan es yang besar di atmosfer turun ke area lebih rendah dan hangat, maka terjadi hujan. 

BACA JUGA:Coklit Data Pemilih Kota Cirebon Sudah 85 Persen, Simak Penjelasan Pj Walikota dan Ketua KPU

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reportase