Ada Fenomena Apa? Macan Tutul Turun Gunung Masuk ke Pemukiman Warga di Kuningan

Ada Fenomena Apa? Macan Tutul Turun Gunung Masuk ke Pemukiman Warga di Kuningan

Petugas Resort Balai Konservasi Sumber Daya Alam memeriksa jejak yang diduga kaki macan tutul di wilayah Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, kabupaten Kuningan.-Andre Mahardika-Radar Kuningan

BACA JUGA:Pemilik Warung Remang-remang di Palbar Cirebon Dikumpulkan, Diberi Pilihan Sebelum Dibongkar Paksa

Upaya tersebut membuahkan hasil, karena sebelumnya macan itu sempat mengejar 2 warga yang kebetulan melintasi di jalan raya.

Berdasarkan informasi warga yang melapor kepadanya, saat mengejar 2 warga setempat, macan berhenti lumayan lama dan mengelilingi sepeda motor milik warga.

"Sempet ngejer Bapak Banol dan Bapak Omid, sempat dikejar macan, sebelum akhirnya berhenti di sebuah sepeda motor warga, gitu saja muter muter di motor," katanya lagi.

Ia menambahkan, setelah berhasil menghalau macan kembali ke Hutan, sekira pukul 19.00 WIB, pihaknya mendapat laporan kembali tentang kemunculan macan tersebut.

BACA JUGA:Persib Bandung: Ezra Walian Pergi, Datang Gustavo Franca

"Namun ternyata sempat balik lagi sekitar jam 7 malam. Akhirnya kita jaga jaga, ronda sambil menunggu BKPSDA datang," tutupnya.

Esok harinya, Rabu 10 Juli 2024, hewan yang diduga masih satu jenis, kembali mendatangi pemukiman warga Desa Gunungmanik.

Menurut kesaksian warga, satwa predator itu, makin dekat ke permukiman dibandingkan malam sebelumnya.

"Sekitar jam 8 malam muncul lagi. Diduga ini sama dengan yang kemarin, tapi jaraknya sekarang semakin dekat ke rumah warga," kata Juhari.

BACA JUGA:Cegah Kekerasan Sejak Pendidikan Dini

Pihak BKSDA yang telah datang ke lokasi, sejauh ini belum memutuskan tindakan selanjutnya. Sebab, masih dilakukan pemantauan. 

Menurut dia, macan tutul tersebut berukuran lebih dari 1 meter. Sehingga usianya diperkirakan sudah dewasa dan berjenis kelamin jantan.

Juhari mengaku, warga cukup resah dengan kehadiran hewan ini. Mengingat jaraknya semakin dekat ke rumah penduduk.

"Waduh takut ini, takut membahayakan. Lebih dekat ke rumah warga ini. Kita juga bingung. Saya sudah melapor lagi ke BKSDA dan BPBD," ucap Juhari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: