Bukan Lagi Jadi Tanaman Obat, Inilah Efek Berbahaya Tanaman Kecubung
Buah dan tanaman kecubung berbahaya.-ISTIMEWA/RADARCIREBON.COM-
JAKARTA, RADARCIREBON.COM - Punya efek samping berbahaya, tanaman dan buah kecubung sudah tidak lagi dikategorikan sebagai obat.
Hal ini disampaikan oleh Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI).
“Sekarang ini, kecubung tidak dianjurkan lagi sebagai obat tradisional dan digolongkan sebagai tanaman beracun,” kata Ketua PDPOTJI Dr (Cand.) dr Inggrid Tania MSi dilansir dari Antara, Rabu 17 Juli 2024.
BACA JUGA:Hadiri Haul Mbah Kuwu, Pj Bupati Cirebon: Mari Bersama-sama Membangun
BACA JUGA:Tinjau Hari ke-2 MPLS, Pj Wali Kota Cirebon: Tidak Boleh Ada Unsur Perundungan
Menurutnya terdapat beberapa bagian dari tanaman kecubung memang biasa digunakan sebagai obat tradisional dalam kehidupan sehari-hari.
Orang jaman dulu banyak menggunakan kecubung sebagai obat untuk menambah stamina dan meredakan nyeri pada bagian tubuh tertentu.
"Contohnya yakni penggunaan daun kecubung yang diremas, kemudian ditempelkan di atas kulit yang ototnya mengalami pegal linu," tuturnya.
Kemudian, daun kecubung yang telah diremas itu juga bisa ditempelkan ke dahi untuk meredakan sakit kepala.
BACA JUGA:Ada 5 Warga Nahdliyyin Foto Bersama Presiden Israel, Gus Yahya: Saya Mohon Maaf
BACA JUGA:Tanpa Pemberitahuan, Bey Machmudin Sambangi MPLS di SMAN 1 Parompong, Ini yang Didapat
Namun, setiap orang mempunyai ketahanan tubuh berbeda-beda, karena efek samping dari kecubung yang dapat menimbulkan halusinasi, meningkatnya gairah seksual secara tiba-tiba, gangguan denyut jantung sampai mengalami kematian.
"Efek dan durasinya itu bisa berbeda-beda pada setiap orang, jadi walaupun tidak diminum dan hanya ditempel, pada beberapa orang bisa menimbulkan psikoaktif. Ini yang berbahaya,” ucap Inggrid.
Makanya, dengan efek samping demikian, membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melarang peredarannya. Kini kecubung hanya dapat ditemukan di area sekitar hutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase