KKN Mahasiswa UMK, Lestarikan Permainan Tradisional dari Gempuran Game Online
Permainan tradisional congklak masih dilestarikan oleh anak-anak.-Andre Mahardika -radarcirebon.com
KUNINGAN, RADARCIREBON.COM - Saat game online semakin marak, ternyata masih ada sekelompok anak-anak di Desa Citapen yang antusias memainkan permainan tradisional congklak.
Bunyi biji-bijian sangat nyaring saat berpindah dari lubang ke lubang lainnya menjadi pemandangan yang cukup langka di era digital ini.
Keberadaan permainan congklak di desa ini menjadi angin segar bagi para pecinta budaya tradisional.
BACA JUGA:Gotong Royong Bersihkan Sampah di Kawasan Jembatan Babakan Sapan
BACA JUGA:Pencegahan Stunting, Sekda Jabar: Dimulai dari Keluarga
BACA JUGA:Inilah Pengganti Jurusan IPA, IPS dan Bahasa di tingkat SMA
Salah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Kuningan, yang juga ketua kelompok, Ahmad Fauzan mengungkapkan, pemandangan yang ditemukan saat terjun langsung ke warga, membuat ia dan rekannya merasa kagum.
Pasalnya, ditengah melekatnya gadget dengan beragam permainan dan sarana yang ditawarkan, warga desa dimaksud justru masih melestarikan salah satu permainan klasik hingga saat ini.
"Alhamdulillah, saya dan teman2 takjub dan tersentuh saat melihat permainan congkak masih ada di desa tempat kami KKN," ungkapnya dilansir dari radarkuningan, Minggu 21 Juli 2024.
BACA JUGA:Indonesia vs Kamboja Nanti Malam, Indra Sjafri Bakal Lakukan Rotasi Pemain
BACA JUGA:Indonesia vs Kamboja, Indra Sjafri Waspadai Daya Juang Lawan
BACA JUGA:Hendak Tawuran di Arjawinangan, 5 Remaja Bawa Sajam Diamankan Polisi
Setelah turut serta berbaur tak hanya dengan kalangan anak anak, Ahmad menuturkan, bersama rekan mahasiswa lainnya, berinisiatif untuk menghidupkan kembali permainan tradisional.
Adapun rencana kegiatan dimaksud, diantaranya dengan mengadakan berbagai kegiatan, seperti sosialisasi tentang sejarah serta manfaat permainan congklak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase