Warga Saladara Cirebon Dukung PK Kasus Vina, Berikut Komentar Kakak Kandung Saka Tatal

Warga Saladara Cirebon Dukung PK Kasus Vina, Berikut Komentar Kakak Kandung Saka Tatal 

CIREBON, RADARCIREBON.COM – Warga Jalan Saladara, Kota Cirebon, dukung peninjauan kembali (PK) kasus Vina.

Sejak semalam, Minggu 21 Juli 2024, warga memasang spanduk dan poster berisi dukungan terhadap upaya yang tengah dilakukan Saka Tatal dan 7 terpidana kasus Vina lainnya.

Adam selaku tokoh pemuda Jalan Saladara, Kota Cirebon, mengungkapkan bahwa spanduk tersebut merupakan bentuk dukungan dari seluruh warga terhadap perjuangan Saka Tatal dan kawan-kawan.

“Spanduk ini baru dipasang tadi malam. Ini merupakan bentuk dukungan kami dan kemudian kami seluruh rakyat Saladara meyakini bahwa mereka (terpidana kasus vina) ini tidak melakukan pembunuhan, apalagi pemerkosaan,” ungkapnya, Senin (22/7/2024).

BACA JUGA:Sidang PK Saka Tatal di PN Cirebon, Ini Dia Sederet Saksi yang Akan Dihadirkan Pengacara

BACA JUGA:Kebakaran di Kota Cirebon Hari Ini, 7 Unit Damkar Dikerahkan ke Kelurahan Kecapi

 Adam juga berharap, Sidang PK yang akan dijalani Saka Tatal di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, 24 Juli 2024 bisa dimenangkan sehingga menjadi jalan kebebasan bagi 7 terpidana lainnya yang masih di dalam penjara.

“Semoga orang yang melihat spanduk ini turut mendoakan terkabulnya PK Saka Tatal sehingga menjadi jalan keluarnya tujuh terpidana ini yang masih di dalam (penjara),” imbuhnya.

Selis, kakak kandung Saka Tatal mengucapkan terima kasih atas dukungan warga. Menurut dia, saat ini banyak yang memberikan dukungan. Tidak seperti pada tahun 2016.

“Kita dapat dukungan yang luar biasa, bukan dari rakyat sekitar saja, tapi semua kalangan, Netizen juga. Engga disangka, berbeda terbalik dari tahun yang kemarin (2016) yang saya rasain,” katanya kepada wartawan.

BACA JUGA:TEGAS! Menlu Retno Dukung ICJ Usir Israel dari Palestina

BACA JUGA:Penyebab Ria Ricis Masuk Rumah Sakit, Ternyata Gara-gara Hal Ini

Menurut Selis, di tahun 2016 dirinya dan keluarga merasa sangat terpuruk. “Karena apa yang kita suarakan tetap tidak didengar,” ujarnya.

Sumber: