Kuningan Digoyang Gempa Bumi, Menurut BMKG Inilah Penyebabnya
Logo BMKG--
JAKARTA, RADARCIREBON.COM – Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Kuningan pada Kamis 25 Juli 2024 pukul 17:36 WIB disebabkan oleh aktivitas sesar Ciremai.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, yang dilansir dari keterangan tertulisnya Jumat 26 Juli 2024.
“Jenis gempa bumi kerak dangkal shallow crustal earthquake akibat aktivitas Sesar Ciremai. Beberapa rumah rusak ringan pada wilayah yang terdampak getaran,” ucapnya.
BACA JUGA:Wujudkan Pilkada 2024 di NTB Aman dan Damai, Kaops NCS Polri Minta Kapolres Kelola Potensi Konflik
BACA JUGA:Hasil Seleksi Calon Komisi Informasi Jabar: 60 Peserta Lulus Tahap Administrasi
BACA JUGA:Jasad Pria Tenggelam di Sungai Cimanuk Berhasil Ditemukan oleh Tim SAR Gabungan
Berdasarkan catatan sejarah Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat sudah beberapa kali diguncang gempa tektonik yaitu pada 1947, 1955, dan 1973 yang melanda di wilayah Gunung Ciremai dan sekitarnya.
Selanjutnya pada 29 September 2019 di wilayah tersebut juga terjadi gempa berkekuatan 2,9 magnitudo yang mengguncang wilayah Kuningan. Gempa ini terasa di Cikijing, Kadugede, Sangkanurip, Kalimanggis, dan Bojong.
Rentetan gempa tektonik itu juga diduga karena berkaitan dengan struktur sesar aktif yang melintas di wilayah tersebut, termasuk Sesar Ciremai.
Atas rekam jejak sejarah gempa tersebut maka BMKG mengimbau ataupun mewajibkan masyarakat setempat untuk segera beralih menggunakan rumah yang tahan dari gempa bumi.
BACA JUGA:Kuningan Diguncang Gempa Bumi Dua Kali, Warga Berhamburan Keluar Rumah
BACA JUGA:Kunjungi Kantor DPD Golkar Jabar, Uu Pede RINDU Jilid 2
BACA JUGA:Kakek 60 Tahun Tenggelam di Sungai Cimanuk Indramayu, Jasad Belum Ditemukan
Daryono juga mengatakan bahwa pihaknya akan selalu memberikan informasi perkembangan kondisi dengan memanfaatkan berbagai kanal media sosial infobmkg sehingga masyarakat bisa tetap tenang seraya meningkatkan kewaspadaan.
Sekaligus juga memberikan informasi terfaktual seputar potensi gempa bumi kepada pemerintah provinsi/kabupaten melalui BPBD yang dapat menjadi rujukan tindakan lanjutan untuk diteruskan kepada pemerintah tingkat kelurahan/desa di masing-masing daerah.
Sebelumnya, BMKG mengabarkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan 4,1 magnitudo, dengan episenter terletak pada koordinat 6.98 LS dan 108.5 BT.
BACA JUGA:Parpol di Kota Cirebon Akan Dapat Dana Hibah dari APBD, Ini Daftarnya
BACA JUGA:Terminal Losari Cirebon Terancam Tutup, Pemdes Tolak Perpanjang Sewa Lahan
Tepatnya berlokasi di darat pada kedalaman 5 kilometer dengan jarak satu kilometer tenggara Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Gempa bumi yang terjadi menjelang adzan magrib ini merupakan rangkaian gempa susulan dari sebelumnya yang terjadi pada episenter yang tak jauh berbeda, pada Kamis pagi pukul 04.01.58 WIB dengan kekuatan 3,6 magnitudo.
Gempa tersebut merupakan gempa dangkal yang dampak guncangannya dirasakan di wilayah Kuningan dengan skala intensitas III-IV MMI.
Guncangan juga dirasakan hingga di Cirebon, Ciamis, Banjar dalam Skala Intensitas II - III MMI. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reportase