Dishub Segera Memperbaiki Lampu Merah Perempatan Komplek Pemkab

SUMBER, RADARCIREBON.COM - Dalam waktu dekat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon akan memperbaiki lampu merah di Perempatan Komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.

Diketahui, selama ini, lampu merah tersebut rusak, dan digantikan dengan lampu merah portabel. Sehingga dianggap tidak maksimal. Terutama saat musim hujan, indikator lampunya mati. Karena menggunakan tenaga surya.

Karena itu, agar kembali normal dan lebih maksimal lagi, Dishub Kabupaten Cirebon memperbaiki lampu merah tersebut. Hal itu, diungkap oleh Kepala Bidang (Kabid) Prasarana Dishub Kabupaten Cirebon, Sidik Wibowo. Pihaknya sedang berupaya melakukan perbaikan.

"Lampu merah di perempatan komplek  Pemkab itu, sedang kita perbaiki agar segera bisa terpasang kembali, kemungkinan minggu depan sudah dipasang," ujar Sidik.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Cirebon Apresiasi Pengukuhan Pengurus DPK APINDO

Sidik menjelaskan, saat ini Dishub Kabupaten Cirebon hanya memiliki dua lampu merah. Yakni, lampu merah di perempatan Pekab Cirebon dan lampu merah di wilayah Pabuaran. Sementara sisanya, lampu merah milik  Provinsi dan Pusat.

Kendati demikian, Ia selalu mengecek lampu merah yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon. Baik milik Provinsi maupun milik Pusat. Bilamana ada kendala atau mati, pihaknya akan langsung kordinasi dan melaporkan ke Provinsi ataupun Pusat.

"Semua kita cek lampu merah,  baik punya Pemprov maupun pemerintah pusat, kaya kemarin di lampu merah plered mengalami kerusakan karena terkena petir, kita laporkan langsung ke kementrian," ujarnya.

Sementara itu, Juned (35) warga Kabupaten Cirebon yang melintas di Kantor Pemkab Cirebon berharap agar Dishub segera memperbaiki lampu merah di Sumber tersebut, agar tidak lagi menggunakan lampu merah portabel.

BACA JUGA:Demi Terwujudnya Pilkada Bersih dan Transparan, Bakal Cakada Wajib Menyampaikan LHKPN ke KPK

Ia menilai, lampu merah portabel kurang maksimal. "Lampu merah portabel kurang maksimal, soalnya kalau musim hujan mati. Wajar karena pakai tenaga surya," terangnya. (cep)

Sumber: